PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengajukan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk korban banjir kabupaten/kota di Riau.

Demikian disampaikan Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada CAKAPLAH.com, Jumat (16/11/2018) di Pekanbaru. Dia mengatakan surat permintaan logistik sudah disampaikan langsung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Surat pengajuan bantuan sudah saya yang antar langsung pusat. Kita harus jemput bola supaya bisa cepat diproses. Karena ini bersangkutan dengan kebutuhan masyarakat banyak," katanya.

Mantan Penjabat Walikota Pekanbaru menyampaikan, saat ini persediaan saat ini memang masih ada di BPBD Riau. Namun persediaan tersebut sudah mulai terbatas. Apalagi saat ini bencana banjir masih melanda sejumlah daerah di Riau.

"Bantuan logistik yang kita minta dalam rangka mendukung operasi bencana banjir di Riau, mengingat sebagian daerah di Riau dilanda banjir," ujar Edwar Sanger.

Bantuan yang diminta pusat tersebut menurutnya untuk persediaan November 2018. Di antaranya, lauk pauk, tambahan gizi, perlengkapan makan, selimut, kelambu, peralatan dapur, tikar plastik, family kid, sandang, kidsware, paket anak sekolah, dan logistik lainnya.

"Jika logistik yang kita minta tersebut dipenuhi oleh BNPB, kita juga akan salurkan ke daerah-daerah yang terdampak banjir," ujar mantan Penjabat Walikota Pekanbaru ini.

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi juga mengakui bahwa Pemprov Riau meminta logistik ke BNPB. Bantuan yang diminta tersebut kata dia, untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Untuk kepentingan rakyat harus kita ajukan. Semuanya kan harus diajukan, tidak akan ada durian runtuh kalau tak dipanjat. Karena prosedur pengalokasian bantuan itu harus seperti itu," katanya.

Selain logistik untuk masyarakat yang terendam banjir yang diajukan, sebut Ahmad Hijazi, ada juga alat-alat yang diminta

"Bantuan yang diajukan bukan hanya logistik, tapi juga peralatan dan sarana prasarana lain dalam penanggulangan bencana seperti perahu karet, genset, dapur umum, dan peralatan lainnya. Kalau secara nasional ada cadangan logistik, kenapa tidak (kita mengajukan bantuan)," ujarnya.

Terkait dengan banjir di Riau, lanjut Ahmad Hijazi, pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk penetapan status siaga darurat. Sejauh ini status siaga darurat provinsi belum ditetapkan.

"Apakah kita akan menetapkan status siaga darurat banjir, nanti kita komunikasikan dengan BPBD untuk mempertimbangkan aspek-aspek terkait banjir," tukasnya.