PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Gubernur (Wagub) Riau, Edy Natar Nasution, mengklaim banyak upaya yang sudah dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

"Setidaknya apa yang menjadi target kami kemarin, seperti mensosialisasikan Karhutla, itu terus kami lakukan. Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada Karhutla yang terjadi," kata Wagub Riau, Edy Natar Nasution, kepada CAKAPLAH.com.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, H Edwar Sanger, mengatakan bahwa Pemprov Riau sudah melakukan sosialisasi dan pencegahan Karhutla di Riau dalam tiga bulan terakhir.

"Sosialisasi dan upaya pencegahan terus dilakukan oleh pak Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, baik itu secara langsung maupun melalui surat edaran," kata Edwar Sanger kepada CAKAPLAH.com, Selasa (21/5/2019).

Berikut sosialiasi pencegahan Karhutla yang dilakukan gubernur dan wakil gubernur Riau:

1. Gubernur dan wakil gubernur Riau telah membuat surat edaran kepada bupati/walikota se-Riau untuk mengantisipasi dan kewaspadaan dini terhadap potensi Karhutla.

2. Sosialisasi dengan menyebar pamflet larangan membuka lahan dengan cara membakar sebanyak 8.000 lembar.

3. Gubernur melakukan sosialisasi pencegahan Karhutla di kabupaten Bengkalis kepada tokoh masyarakat, kepala desa, camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, Dandim se-Bengkalis bersama Kepala BNPB.

4. Gubernur dan wakil gubernur Riau melakukan sosialisasi pencegahan Karhutla di kabupaten Bengkalis kepada tokoh masyarakat, kepala desa, camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, Dandim, Bupati/Walikota se-Riau daerah rawan Karhutla bersama BNPB di Gedung Daerah.

5. Wakil Gubernur Riau melakukan sosialisasi kepada masyarakat Rokan Hilir dalam rangka HUT Tagana ke-15 se-provinsi Riau.

Kemudian upaya pencegahan yang dilakukan yakni:

1. Pemprov Riau telah melakukan penetapan status siaga darurat Karhutla pada tanggal 19 Februari sampai Oktober 2019.

2. Wakil gubernur Riau melakukan pemantauan dan patroli udara bersama Panglima TNI dan Pangdam I Bukit Barisan di Pulau Rupat.

3. Wakil gubernur Riau melakukan pemantauan dan patroli udara bersama Panglima TNI dan Kapolri di Pulau Rupat.

4. Pembentukan Satgas Pos Komando penanganan darurat Karhutla Provinsi Riau, yang menunjukkan Gubernur Riau sebagai Komandan Satgas.

5. Mengintruksikan kepada bupati/walikota mengaktifkan posko Satgas Karhutla dalam rapat koordinasi dengan KPK di Gedung Daerah.

6. Melakukan pemadaman titik api secara terpadu melibatkan TNI/Polri, BPBD, DLHK, Manggala Agni, dunia usaha dan masyarakat di daerah yang terjadi kebakaran.

7. Pelaksanaan penegakan hukum di Inhil, Rohil, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti dan Pekanbaru.

8. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi dengan instansi terkait dan perusahaan guna membahas mengatasi Karhutla.

9. Penambahan personel TNI dari Yon Armed 10 Kostrad sebanyak 100 personel ke lokasi Pulau Rupat (penugasan Panglima TNI).

10. Wakil gubernur melakukan patroli udara di Dumai, Bengkalis, Siak dalam rangka pencegahan lahan bekas terbakar tahun 2018, dan titik api di Kota Dumai.

11. Perkuatan helikopter dari TNI AU dan TNI AD, serta Polri untuk mengangkut personel, peralatan dan perlengkapan serta patroli udara.

12. Perkuatan helikopter dari Kementerian LHK untuk patroli udara dan water bombing.

13. Perkuatan pesawat Kassa 212 TNI AU untuk hujan buatan

14. Perbantuan helikopter Superpuma Sinarmas untuk water bombing sebanyak empat helikopter.

15. Perbantuan helikopter RAPP dan Sinarmas untuk patroli udara.

16. Perkuatan helikopter dari BNPB untuk water bombing

17. Penambahan peralatan dan perlengkapan pemadaman kebakaran di lokasi Karhutla.