BANGKINANG (CAKAPLAH) - Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Riau II H Syahrul Aidi Maazat, meminta Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kampar lebih serius menangani bencana banjir. Selain jangan ada korban jiwa, dia ingin jangan sampai ada korban banjir yang tidak makan.
Hal itu diungkapkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu disela-sela meninjau banjir bersama Basarnas dan Tagana Kampar akibat luapan Sungai Kampar di beberapa desa di Kecamatan Kampa, Sabtu (14/12/2019).
"Jangan sampai terjadi sembako putus, ada yang tidak makan. Titik tanggap darurat juga diisi dengan dapur umum. Ini harapan kita," cakap Syahrul.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode itu mengaku sangat prihatin atas bencana banjir ini yang menimpa warga Kabupaten Kampar dan Pelalawan.
"Banjir sungai Kampar ini terjadi tiap tahun. Memang kondisi alam yang memaksanya. Kita berharap masyarakat tabah dan sabar menghadapi cobaan ini," terang Syahrul.
Ia menambahkan, walaupun tidak ada korban jiwa hingga sekarang, namun kebun-kebun warga yang rendah, terendam oleh banjir. Tentunya ini merugikan para petani. Mereka akan gagal panen.
"Ancaman yang nyata saat ini adalah gagal panen. Masyarakat yang menanam padi dan palawija. Selain itu, aktifitas masyarakat banyak yang terganggu. Kita berharap bencana ini cepat berakhir" harapnya.
Syahrul Aidi bersama Basarnas, Tagana Kampar dan BPBD beserta tim memulai penyusuran dari Bangkinang, kemudian singgah di Pulau Jambu Kecamatan Kampar. Pulau Jambu ini tergolong parah karena sebagian besar wilayahnya berada di wilayah terdampak banjir.
Setelah dari Pulau Jambu, Syahrul Aidi meneruskan perjalanan ke Desa Pulau Rambai yang wilayahnya dikelilingi oleh sungai Kampar.
Seperti diberitakan, tahun ini bencana banjir kembali menimpa beberapa kabupaten di Riau. Saat ini, yang terparah dialami oleh Kabupaten Kampar dan Pelalawan, tempat aliran sungai Kampar yang sedang meluap.
Kondisi banjir telah dialami oleh warga di pinggiran sungai Kampar dalam 3 hari terakhir. Berbagai proses penyelamatan dilakukan oleh Pemkab Kampar. Seperti mengadakan titik tenda darurat, hingga menurunkan personil penyelamatan. Hingga hari ini banyak pemukiman warga telah terendam banjir. Termasuk sekolah dan rumah ibadah. Pihak PLTA Koto Panjang juga masih melakukan pembuangan air melalui pintu pelimpah.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Kampar |