Akibat rusaknya jalan tersebut, dua unit truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terjebak di jalan rusak dan digenangi air berlumpur.
Bahkan ratusan kendaraan roda empat atau lebih, termasuk truk dan tronton, terpaksa melintas bergantian, sehingga menyebabkan antrian hingga 2 kilometer.
Pengakuan supir truk yang terjebak dalam lubang, Niko, mereka sudah terjebak macet akibat jalan rusak sejak dua hari. Bahkan dirinya terpaksa menyewa aral berat, untuk menarik kendaraannya yang terjebak di kubangan jalan yang memiliki kedalaman hingga setengah meter.
"Saat saya melintas, tidak mengetahui ternyata lubangnya dalam. Kendaraan saya terjebak di jalan rusak," terang Niko, seperti dikutip dari halloriau.com
Akibat terjebak jalan rusak dan kendaraannya tidak bisa melintas, pihak merugi hingga Rp10 juta karena selain kendaraannya rusak, barang bawaannya juga sudah mulai susut dan rusak.
"Kami sangat berharap, pemerintah Provinsi Riau bisa segera turun tangan melakukan perbaikan jalan provinsi yang rusak. Karena ini sudah sangat mengganggu sekali," harapnya.
Plt Camat Bonai Darussalam, Setyono mengaku, jalan tersebut rusak selain disebabkan tingginya tonase kendaraan yang melintasi jalan provinsi, juga disebabkan jalan itu kini sudah mulai terendam banjir, sehingga permukaannya melunak.
"Sementara ini, kita batasi kendaraan berat untuk melintasi jalan rusak tersebut, Juga Berharap pemerintah Provinsi Riau bisa segera memperbaiki jalan yang sudah lama tidak kunjung dibangun," pintanya.(ck3)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Lingkungan |