BANGKINANG (CAKAPLAH) - Pengurus Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Kabupaten Kampar dan Ikatan Wanita Minang Riau (IWMR) Kabupaten Kampar periode 2018-2023 resmi dilantik, Sabtu (15/9/2018) malam du Gedung Mahligai Bungsu Bangkinang.
Pelantikan ini dihadiri lima kepala daerah yaitu Bupati Kampar H Azis Zaenal, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi, Wakil Bupati Tanah Datar Zulfadri Darma dan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur.
Turut hadir juga anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Riau II H Nurzahedi yang juga Ketua I IKMR Provinsi Riau sekaligus melantik pengurus IKMR Kabupaten Kampar yang dipimpin Fahmil. Kedatangannya di Bangkinang juga didampingi Sekretaris H Marjoni Hendri yang bertugas membacakan surat keputusan dan sejumlah pengurus IKMR diantaranya H Nurzafri serta Ketua IWMR Provinsi Riau Hj Rosmiati Rustam yang melantik pengurus IWMR Kabupaten Kampar yang dipimpin Zoraida.
Pejabat lain yang tampak menghadiri Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, Ketua DPRD Kabupaten Tanah Datar Anton Yondra, sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah diantaranya Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira, sejumlah pengurus paguyuban di Kabupaten Kampar, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan ratusan warga Minang dan undangan lainnya yang memadati Gedung Mahligai Bungsu Bangkinang.
Dari pantauan, acara diramaikan dengan pertunjukan kesenian dari Ranah Minang diantaranya tari persembahan, tari piring dan menyanyikan lagu daerah Minang dan lagu Lancang Kuning. Beberapa kepala daerah diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Selain Bupati Kampar H Azis Zaenal panitia juga memberikan kesempatan kepada Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi.
Ketua IKMR Provinsi Riau H Nurzahedi IKMR pada kesempatan ini menyampaikan salam dari Ketua Umum IKMR Provinsi Riai H Basrizal Koto yang tidak bisa hadir pada acara ini karena sedang berada di luar negeri.
Nurzahedi atau akrab disapa Edi Tanjung dalam sambutannya mengatakan, IKMR sudah berumur 18 tahun dan sudah ada di semua kabupaten dan kota dan bahkan di kecamatan. Sebelum bernama IKMR, organisasi warga Minang di Riau bernama IKSB atau Ikatan Keluarga Sumatera Barat. Pada tahun 2000, sejumlah tokoh masyarakat Sumbar dan Riau berkumpul di Pekanbaru menyepakati nama IKSB diganti menjadi IKMR.
Pengurus kabupaten/kota dan kecamatan jumlahnya mencapai 54 pengurus di Riau. Begitu juga dengan IWMR telah ada di 12 kabupaten/kota di Riau maupun di berbagai kecamatan.
"Tujuan terbentuknya IKMR untuk menjalin silaturahim dan mempersatukan masyarakat Riau asal Sumatera Barat dan dengan masyarakat suku lainnya," kata Edi Tanjung.
Ia mengajak dukung program Pemerintah Kabupaten Kampar. "Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, dimana ranting dipatah di situ air disauk," begitu kata Edi menyampaikan sebuah pepatah.
Bupati Kampar H Azis Zaenal Bupati mengharapkan pengurus IKMR dan warga Kabupaten Kampar bersuku Minang dapat memberikan kontribusi bagi Kabupaten Kampar. Ia ingin menyebut orang Minang yang ada di Kabupaten Kampar adalah orang Kampar bersuku Minang. "Mudah-mudahan adanya berbagai suku ini mempererat kita," ucapnya.
Bupati juga menyampaikan pujiannya kepada masyarakat suku Minang. "Kaco nan ndak namuah kabuah palito ndak ndak namuah padam. Kaca tak mau kabur, palito, lampu tak mau padam, begitu hebatnya orang Minang. Orang Minang bisa menyesuaikan diri dengan cepat, begitu hebatnya. Orang Minang terkenal dengan kegigihannya, contohlah kegigihan masyarakat Minang," ulas Azis.
Menurutnya, di Indonesia enterpreneurship atau pengusaha masih diangka 2 persen, itu hampir 80 persen orang Minang.
Sementara itu Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi ingin warga Minang tetap menjadi anak kandung di Kabupaten Kampar. Ia berpesan agar warga Minang dapat membantu program Bupati Kampar.
Hal senada juga dikatakan Walikota Padang Mahyeldi Ansarullah. Dengan terbentuknya IKMR dan IWMR dapat berkontribusi untuk pembangunan Kampar walaupun berasal dari Sumbar," ucap Walikota yang terkenal sederhana ini.
Ketua IKMR Kabupaten Kampar H Fahmil dalam sambutannya menyampaikan, saat ini tak kurang dari 150 ribu jiwa bersuku Minang ada di Kabupaten Kampar dari berbagai profesi.
"Suku adalah fitrah Allah SWT. Kita adalah warga Kabupaten Kampar bersuku Minang. Bukan warga Sumatera Barat. Hak dan kewajiban sama dengan suku-suku yang lain," tegas Fahmil.
"Insya Allah tak kan ada diskriminasi suku di Kabupaten Kampar," imbuh anggota DPRD Kampar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Ia berharap janganlah perbedaan suku membuat masyarakat berpecah. "Mari bekerja sama dan toleransi dalam perbedaan," pungkas Fahmil.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Kampar |