Ilustrasi/int
|
(CAKAPLAH) -- Dua penumpang wanita asal Inggris terpaksa diturunkan dari maskapai Thomas Cook dalam penerbangan dari Dalaman, Turki menuju bandar udara Gatwick, London pada Jumat (12/7/2018).
Seperti dilansir dari Independent, insiden ini berawal ketika kedua wanita itu menuduh tiga pria Muslim berjubah putih lengkap dengan syalnya sebagai "teroris" dan "ancaman" bagi keselamatan pesawat yang mereka tumpangi.
Menurut video yang beredar, seorang dari wanita yang diduga warga Inggris terlihat mengambil tasnya dari kabin sebelum akhirnya dikawal turun pesawat oleh polisi.
Akibatnya, penerbangan Thomas Cook pun mengalami keterlambatan lebih dari satu jam lamanya.
Insiden ini pun memunculkan berbagai reaksi dari penumpang lain yang juga berada di maskapai tersebut. Salah satunya yakni Mario Van Popple, seorang warga Belgia yang menyebut wanita itu adalah seorang "rasis yang gila."
"Seorang penumpang dalam penerbangan Thomas Cook menolak untuk tetap tinggal di pesawat karena tiga pria berjanggut dengan jubah putih ada dalam pesawat," cuit Popple di akun Twitternya.
Sementara, penumpang lain bernama Shanea Kerry mengatakan bahwa kedua wanita itu berusaha agar pria tersebut keluar dari pesawat.
"Mereka (kedua wanita) menuju ke arah depan pesawat, berbicara kepada awak pesawat dan berupaya agar tiga pria itu dikeluarkan dengan mengatakan bahwa mereka (ketiga pria) 'menjijikkan' dan merupakan 'sebuah ancaman'," ujar Kerry.
Kerry juga menambahkan, "Ketika salah seorang wanita itu kembali untuk mengambil barang-barangnya, makian pun bermunculan dari seluruh pesawat, sejumlah orang menyebutnya rasis .... Dia mengatakan bahwa kami bodoh karena tetap berada di pesawat bersama tiga pria itu."
Kerry mengatakan bahwa wanita itu sempat menyebutnya "perempuan jalang yang gemuk" ketika dirinya menentang "perilaku menjijikkan" kedua wanita tersebut.
"Dua penumpang dalam penerbangan MT105 dari Dalaman ke London Gatwick diusir dari pesawat oleh polisi karena perilaku tidak sopan di dalam pesawat," kata pihak maskapai Thomas Cook dalam suatu pernyataan kepada The Mirror.
"Keselamatan penumpang kami dan para awak selalu menjadi prioritas utama kami dan kami tidak menerima perilaku semacam ini di dalam maskapai kami. Kami mohon maaf kepada klien kami atas keterlambatan yang terjadi," ujar pihak maskapai.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |