PEKANBARU (CAKAPLAH) - Siapa sangka dengan bermodal optimis, Tri Setya Negara Putri terpilih mewakili Provinsi Riau menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional.
Anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Ipda Andraleksi dan Lailan Sapinah ini tanpa persiapan khusus bisa melangkah ke Paskibraka nasional.
"Sebenarnya secara khusus tidak ada dipersiapkan. Hanya saja dia (Tia) aktif ekstrakulikuler di sekolah ikut pasukan khusus masalah PBB," kata ayah Tri Setya Negara Putri, Ipda Andraleksi kapada CAKAPLAH.COM, Ahad (18/8/2019).
Namun saat ada seleksi Paskibraka Kabupaten Indragiri Hulu, sebut Andra, Tia berhasil melaju ke Paskibraka tingkat Provinsi Riau.
"Alhamdulillah dia terpilih mewakili Provinsi Riau ke Paskibraka nasional. Tentu sebagai orang tua kami bangga melihat anak berprestasi," ungkapnya.
Meski dia tak pernah menyiapkan Tia secara khusus, pengalaman menjadi Paskibraka nasional pada tahun 1989 menjadi modal untuk memberi trik khusus kepada anaknya.
"Saya hanya berpesan ke dia. Kalau dalam kegiatan dalam bentuk seleksi atau audisi apapun, kita harus optimis. Ketika orang bisa kita juga harus bisa. Bahkan harus bisa melebihi orang," katanya menceritakan saat memberi motivasi kepada Tia.
Karena itu, Andra mengaku sedikit banyak mengetahui kehidupan seorang Paskibraka. Bagaimana tahap-tahapan dan proses menjadi Paskibraka nasional.
"Kalau menjadi Paskibraka nasional itu yang paling berat hanya hari pertama dan kedua saja untuk menyamakan langkah, kemudian kalau hari ketiga dan seterusnya kita sudah masuk formasi mengalir saja," terangnya.
Namun menurutnya terpenting dalam Paskibraka harus bisa menyesuaikan dengan teman-teman yang dari bermacam-macam daerah. Karena itu sebelum Tia berangkat ke Jakarta untuk karantina dia memberikan bocoran.
"Karena di suatu daerah dengan daerah lain tidak sama watak orangnya. Makanya saya beri tahu ke dia bagaimana kita bisa disenangi teman-teman tanpa harus menyinggung perasaannya. Jadi trik-trik seperti itu yang saya sampaikan ke Tia, agar saat karantina dia bisa disenangi banyak teman," paparnya.
Disinggung hobi Tia, Andra mengatakan
tidak ada hobinya yang spesifik. Namun kadang-kadang Tia suka olahraga lari.
"Hobi Tia yang spesifik tidak ada. Paling-paling jogging. Tapi dia suka membuat tulisan bercerita soal sejarah dalam bahasa Inggris," bebernya.
Sedangkan cita-cita Tia sendiri ingin menjadi polisi seperti Ayahnya, melalui Akademi Kepolisian (Akpol).
Disamping itu, Andra menyampaikan niat kuat Tia menjadi Paskibraka ini karena satu keluarga merupakan Paskibraka.
"Kami sekeluarga Paskibraka, saya Paskibraka tingkat nasional tahun 1989, sedangkan ibunya juga seorang Paskibraka tingkat Provinsi Riau tahun 1988," ungkapnya.
Tak hanya itu, ternyata kedua abang Tia juga seorang Paskibraka tingkat Kabupaten Indragiri Hulu.
"Abangnya yang pertama Paskibraka tahun 2011, dan kedua tahun 2015," tutupnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |