PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau, T Rusli Ahmad mengimbau masyarakat Riau untuk bersama-sama menjaga toleransi, keberagaman, persatuan dan kesatuan.
Imbauan tersebut disampaikan NU menyikapi terjadinya kericuhan di Papua Barat akibat dugaan tindakan diskriminasi yang diterima mahasiswa asal Papua di sejumlah daerah.
"PWNU ingin menyampaikan kepada masyarakat Riau, bahwa kita harus menjaga toleransi. Pendiri bangsa sudah bersusah payah menegakkan NKRI. Kita adalah satu kesatuan. Kita mengharapkan masyarakat Riau tidak akan terpancing dengan tindakan-tindakan yang sifatnya provokasi, dan saling memaafkan. Apalagi, Presiden Jokowi juga sudah menganjurkan untuk saling memaafkan," katanya.
Rusli juga mengimbau agar masyarakat Riau tidak percaya begitu saja dengan informasi-informasi yang beredar saat ini, karena bisa jadi informasi tersebut hoax dan akhirnya masyarakat terpancing dan dikhawatirkam akan terpecah belah.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau, Sunarto meminta kepada semua pihak di Riau untuk tetap menjaga toleransi, karena daerah ini terdiri dari berbagai etnis.
"Kami dari Polda Riau mengajak mari jaga kesatuan dan persatuan. Dari etnis apapun yang ada, NKRI harga mati. Polda Riau memiliki tanggungjawab, Kamtibmas yang kondusif untuk keberlanjutan pembangunan. Mari kita jaga Bumi Lancang Kuning, agar tetap aman dan damai," paparnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Indonesia Timur di Riau, Markos juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjunjung tinggi rasa toleransi dan menghormati satu sama lain.
"Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. Saya mewakili masyarakat timur di Riau menyampaikan mari kita junjung tinggi Pancasila, UUD, dan saling menghormati. Mari saling memaafkan dengan cinta dan kedamaian. NKRI adalah harga mati," cakapnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Papua, Papua Barat, Riau |