Hal ini diungkapkan Komandan Satgas (Karlahut) Brigjen, TNI Nurendi, pembubaran Satgas Karlahut, di ruang Melati, Kantor Gubernur Riau, Kamis (24/11/2016). Menurutnya, kedepan yang harus tetap ditingkatkan adalah upaya pencegahan.
"Saya juga tetap meminta kepada Pemerintah yang berwenang agar adanya regulasi terutama didalam pencegahan karhutla itu. Misalnya, siapa yang berkompeten berada dilapangan melakukan pencegahan supaya tidak terjadinya kebakaran lahan dan hutan itu," ujar Danrem 031 WB ini.
Selama tahun 2016 ini, Satgas bekerja melibatkan seluruh komponen. Bahkan dari Kementrian juga ikut terlibat, terlebih jika status sudah masuk siaga darurat. Menurutnya, saat ini yang perlu menjadi perhatian adalah tentang regulasi dan upaya-upaya maksimal dalam menerapkan pencegahan.
"Mulai dari BNPB, Kementrian Kehutanan, kemudian perkebunan dan yang menangani masalah keuangan dan seterusnya. Jadi, siapa saja harus dukung pelaksana dilapangan dan ini yang oleh kita harapkan," katanya.
Disamping pencegahan menurutnya masih harus ada penanggulangan yang diikuti dengan penindakan. Dalam penanganan Karhutla tahun 2016 ini menurutnya hal tersebut sudah dilakukan. Sebagai contoh, telah dilakukan operasi yustisi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan tugas Satgas tersebut memang seharusnya habis tanggal 30 November 2016. Namun, karena kondisi Riau mulai membaik dan sudah masuk musim hujan.
"Jadi, lebih cepat kita bubarkan dan tugas Satgas Karlahut sementara selesai. Kita sama-sama apresiasi bahwa tahun ini kita bisa cabut lebih awal," ujarnya.
Ditambahkan Edwar Sanger, sesuai informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pekanbaru pada bulan Februari 2017 kembali memasuki masa kemarau di Riau. Namun, tidak serta merta satgas karhutla langsung diaktifkan kembali.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi satgas Karhutla, artinya kita tidak menginginkan adalagi kebakaran ini. Berkenaan Februari masuk kemarau tentu akan kita lihat dan kita evaluasi dan kita buat satgas preventif dan tidak langsung satgas karhutla jadi dilihat kondisinya. Karena kita memang harus tetap menjaga dan tidak bisa lepas begitu saja nanti malah menjadi lagi," tutupnya.
Hadir juga pada acara pembubaran Satgas Karlahut, Danlanud, Kepala BMKG, jajaran satgas Karlahut, dan BPBD Kabupaten/Kota. (ck4)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Peristiwa |