Ilustrasi. Pemerintah kota Guayaquil melarang pesawat mendarat dengan dalih untuk menekan penyebaran virus corona. (Foto: Pixabay/albert22278)
|
(CAKAPLAH) - Sebuah video yang menampilkan pesawat tak bisa mendarat di landasan di Bandara Jose Joaquin de Olmedo, Guayaquil, Ekuador pada Rabu (18/3). Pesawat tersebut diduga dilarang mendarat di tengah meningkatnya kekhawatiran penyebaran virus corona.
Pesawat Iberia Airbus A340 yang berangkat dari Madrid semula hendak mengevakuasi 190 turis Spanyol dan mendarat di Guayaquil. Namun terkendala lantaran sejumlah mobil memblokade landasan pacu.
Pesawat yang dilaporkan berisi 11 awak itu kemudian berputar arah dan mendarat di Ibu Kota Quito.
Selain pesawat Iberia, pesawat Boeing 777 milik maskapai KLM dari Amsterdam, Belanda juga tidak bisa mendarat di bandara yang sama.
Walikota Guayaquil, Cynthia Viteri mengatakan ia memerintahkan pekerja kota, termasuk aparat kepolisian untuk memarkirkan kendaraan di kedua sisi landasan pacu sehingga pesawat dari Spanyol dan Belanda tidak bisa mendarat.
Viteri berdalih langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan pembatasan di area perbatasan. Namun ia mengatakan penerbangan yang membawa warga Ekuador dari luar negeri tetap diizinkan mendarat, tetapi dua pesawat tersebut tidak membawa penumpang.
Dalam konferensi pers daring seperti dilansir Marca, Viteri justru mempertanyakan sikap Wakil Presiden Otto Sonnenholzner dan Menteri Transportasi Gabriel Martinez yang mengizinkan pesawat mendarat di tengah merebaknya wabah virus corona.
Ia mengatakan, pesawat yang hendak mendarat di Guayaquil tidak membawa warga Ekuador, tetapi hanya berisi awak yang hendak menghabiskan waktu berlibur di sana.
"Sekitar 11 orang awak tiba dari Madrid dan akan tinggal di sebuah hotel di Guayaquil dan akan kembali pada Jumat. Bagaimana mungkin pesawat bisa mendapat izin mendarat saat kota ini memiliki jumlah virus corona terbanyak?," ujar Viteri dalam konferensi pers pada Kamis (19/3) seperti mengutip El Comercio.
Guayaquil menjadi daerah dengan penyebaran virus corona terbesar di Ekuador. Viteri mengatakan keputusan kontroversialnya memblokade landasan pacu dilakukan untuk melindungi kota Guayaquil dari kasus virus corona yang berasal dari luar (imported case).
Pemerintah Ekuador mengatakan akan mengambil sikap atas pelanggaran hak penerbangan sipil yang dilakukan oleh pemerintah Guayaquil.
"Kami sangat menyesalkan peristiwa tersebut karena membuat Ekuador berada dalam situasi kompleks, padahal selama ini hubungan dengan negara-negara Eropa terhitung baik," ujar Direktur Layanan Manajamen Risiko Ekuador, Alexandra Ocles.
Sejak pemerintah menangguhkan penerbangan pekan lalu, banyak turis asing yang hingga kini masih terjebak di Ekuador.
Menteri Transportasi Ekuador, Gabriel Martinez mengatakan maskapai Iberia telah mendapatkan izin mendarat tanpa penumpang dan hanya berisi awak karena hendak mengevakuasi warga yang terjebak saat berlibur.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional, Peristiwa |