DANAU LANCANG (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Kampar menargetkan pada tahun 2020 tidak ada lagi masyarakat yang dipasung akibat mengalami gangguan jiwa.
Demikian disampaikan Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto pada kegiatan launching Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Bebas Pasung 2022 dan penyerahan tiga unit mobil ambulan untuk Desa Danau Lancang, Sumber Sari dan Rimba Makmur di halaman kanyor Kepala Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kamis (9/7/2020) sore.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar H Dedy Sambudi, Kadis PMD Kampar Febrinaldi Tridarmawan, Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga M.Yasir, dokter spesialis jiwa dr Desy Wahyuni, SPKJ, Camat Siak Hulu Sutani Rakhmat, Kepala Puskesmas Tapung Hulu I Nurhaidin, Kepala Puskesmas Tapung Hulu II Edi Fauzi, Kades Danau Lancang Azirman, Kades Sumber Sari, Kades Rimba Makmur dan sejumlah kades di Tapung Hulu.
Bupati pada kesempatan ini mengingatkan masyarakat agar jangan malu ketika ada keluarganya yang mengalami gangguan jiwa apalagi menaruhnya di belakang rumah dan sampai dipasung karena alasan untuk menjaga keamanan.
Catur menegaskan bahwa sekarang Pemkab Kampar akan memberi perhatian kepada ODGJ dan mengobati sebab saat ini sejak tahun 2018 telah ada poliklinik jiwa di RSUD Bangkinang dan dokter spesialis penyakit jiwa.
"Saya berpesan kepada seluruh kades dan masyarakat ketika ada yang sakit gangguan jiwa segera melapor ke desa, dibawa ke Puskesmas, dibawa berobat," ulas Catur.
Pada saat yang sama Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto juga menyerahkan tiga unit mobil ambulan masing-masing untuk Desa Danau Lancang, Sumber Sari dan Rimba Makmur.
Pengadaan mobil ambulan ini merupakan visi misi Pemkab Kampar dimana di seluruh desa dan kelurahan atau 250 desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar akan diberikan mobil ambulan yang merupakan bantuan keuanhan khusus dari Pemkab Kampar.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode dari Partai Golkar ini mengatakan, dengan adanya mobil ambulan di setiap desa dan kelurahan akan membantu masyarakat yang sakit dan mengantarkan ke tempat pemakaman bagi yang meninggal dunia.
"Mobil ambulan dulu kita ada yang tidak ada. Masyarakatpun jarang punya mobil. Ketika sakit di malam hari mereka susah menuju Puskesmas apalagi jauh dari tempat tinggalnya dan kadangkala harus menunggu besok pagi. Dengan adanya ambulan ini akan membantu mengantarkan ke Puskesmas dan rumah sakit," kata Catur.
Mengenai pengelolaan mobil ambulan bupati berharap dikelola dengan baik dan transparan. "Dapat juga dianggarkan di ADD (anggaran dana desa), bagaimana supirnya dan BBM-nya sehingga masyarakat tidak membayar atau gratis. Dibuat Perdesnya sehingga kades tak lagi menanggung biaya ambulan," terangnya.
Sementara itu dokter spesialis jiwa RSUD Bangkinang dr Desy Wahyuni, SPKJ menyampaikan launching ODGJ dan Bebas Pasung 2022 bertujuan untuk mewujudkan Kampar bebas pasung pada tahun 2022.
Ia menyebutkan, saat ini di Kampar masih ditemukan ada pasien yang masih dipasung.
"Ada yang belum terdata dan yang terdata lebih dari dua puluh orang," ungkap Desy.
Sebagian ODGJ yang sudah dibawa berobat telah dilepas dari pasungnya.
"Kalau ada di lingkungan ODGJ segera lapor ke Puskesmas dan bisa diarahkan ke RSUD karena sudah ada Poliklinik Jiwa di RSUD Bangkinang," tutur Desy.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |