Airlangga Hartarto
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada tiga faktor kunci yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021.
Ketiga kunci tersebut pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga Kunci pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga untuk mendorong daya beli masyarakat.
Dikatakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) tersebut, konsumsi rumah tangga menyumbang 57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Hal tersebut disampaikan Airlangga Hartarto dalam webinar CEO Forum di Jakarta, Selasa kemarin.
Airlangga yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi.
Sedangkan untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kunci kedua yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 adalah percepatan reformasi baik fiskal maupun struktural, antara lain melalui UU Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) atau positive list juga diharapkan akan membantu penambahan investasi ke dalam negeri.
Kunci ketiga adalah terkait vaksinasi yang akan menjadi game changer untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional.
Jumlah penduduk yang harus divaksinasi, berdasarkan skenario herd immunity mencapai sekitar 181,5 juta atau 70 persen dari total penduduk Indonesia, dengan sasaran vaksinasi mencakup penduduk usia di atas 18 tahun dan komorbid yang terkontrol.
Sebelumnya sebanyak 1,2 juta vaksin (vial) telah selesai dikirimkan ke setiap provinsi di Indonesia pada kurun waktu 3-15 Januari 2021. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi akan mendistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk dilakukan proses vaksinasi.
"Untuk tahap pertama periode vaksinasi,dari Januari-April 2021 ditargetkan untuk tenaga kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta, kemudian petugas publik 17,4 juta, dan lansia 21,5 juta," ucap Menko Airlangga dimuat antaranews.
Namun untuk lansia yakni 60 tahun ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan data hasil uji klinis tahap tiga tentang keamanan vaksin bagi mereka.
Kemudian untuk tahap kedua yakni April 2021-Maret 2022 akan dilakukan vaksinasi terhadap masyarakat rentan yaitu mereka yang tinggal di daerah zona merah yang diperkirakan sebanyak 63,9 juta orang.
Selanjutnya disusul masyarakat lainnya sejumlah 77,4 juta orang, dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Pada triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia diproyeksikan mengalami perbaikan dan akan berlanjut hingga pada 2021 yang diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5-5,5 persen dengan indikator kinerja industri dan kegiatan dunia usaha juga akan semakin baik di triwulan I 2021.
"Meskipun saat ini masih ada pembatasan sosial, namun akan kita dorong dalam waktu setahun ini," ujar Menko Airlangga.***