Wakil Bupati Meranti AKBP (Purn) H Asmar.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Wakil Bupati Meranti AKBP (Purn) H Asmar diberitakan marah atas pemberitaan soal anaknya yang disebut positif Covid-19 dan diisolasi di Rumah Dinas.
Wartawan Meranti yang menulis perihal kasus Covid-19 menimpa anak Wabup Asmar adalah Ali Imran. Dia merupakan wartawan Metro Riau dan portal online halloriau.com yang bertugas di Meranti.
Dalam menggali informasi, Ali menemui narasumber yang berkompeten yaitu juru bicara tim percepatan penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, M Fahri SKM. Tak hanya itu, Ali juga mengkonfirmasi langsung Wabup Asmar melalui WhatsApp pribadinya. Konfirmasi ini dilakukan tanggal 17 Mei 2021.
Lalu, hari Selasa tanggal 18 Mei 2021 pagi, tepatnya pukul 06.17 WIB, berita dengan judul "Bikin Geger, Terkonfirmasi Positif Covid-19, Anak Pejabat di Riau Malah Diisolasi di Rumah Dinas" terbit di media online halloriau.com. Berita ini menerangkan bahwa anak Wabup Asmar terkonfirmasi positif Covid-19, namun tidak mau diisolasi di RSUD. Pasien kemudian diisolasi di lantai II rumah dinas Wabup Asmar Jalan Merdeka Selatpanjang. Hal ini bertentangan dengan perintah Bupati HM Adil SH yang menginginkan semua pasien Covid-19 diisolasi di tempat khusus (RSUD dan BLK) yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Diduga tak terima atas pemberitaan ini, Selasa siang, tepatnya pukul 12.04 WIB, Wabup Asmar menghubungi Ali. Saat di telepon, Wabup Asmar langsung marah-marah.
"Saat bicara melalui telepon ini, dia (Wabup Asmar, red) masih marah-marah sambil menyuruh saya ke rumah dinasnya," kata Ali Imran.
"Saya sempat berucap, tidak akan datang kalau Jubir Fahri tidak datang. Saat itu Wabup bilang bahwa Fahri juga diundang. Saya langsung ke rumah dinasnya karena memang saat itu berada tak jauh (dari rumah dinas, red)," tambah Ali.
Menurut pengakuan wabup ke Ali, yang menjadi sorotannya adalah ketika disebutkan nama dan jabatan sebagai Wakil Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar serta disebutkan bahwa anaknya Positif Covid-19 dan dia membantah hal itu dengan menyebutkan anaknya hanya reaktif rapid antigen.
"Saya katakan, berita itu dibuat berdasarkan keterangan dari Jubir Satgas Covid-19 dalam hal ini adalah Fahri dan tidak dikarang bebas. Namun dia tetap tak bisa terima," kata Ali.
Tidak lama setelah itu, Fahri pun tiba di rumah dinas Wabup Asmar. Kemarahan Wabup belum reda hingga lebih setengah jam. Namun setelah itu, Wabup Asmar meminta maaf sambil mengeluarkan kalimat dengan nada lirih. Wabup Asmar minta berita itu dihapus saja. Jika tidak pun dihapus, diedit dan dihilangkan kata-kata "positif Covid-19" dan kata "Wakil Bupati Kepulauan Meranti AKBP Purn Asmar".
"Hatiku sedih lho, kau buat sebagai seorang pejabat, seakan aku tidak mengikuti protokol kesehatan. Ini keluarga besar, tak mungkin aku begitu yang lain juga teraniaya, coba keluarga kau digitukan. Sekarang gini aja, tolong diklarifikasi, kau bikin di sini, kau duduk di situ. Aku atas nama pribadi kami, keluarga kami minta maaf, memang aku merasa tidak enak, karena di situ ditulis pejabat AKBP Purn Asmar," ujar Ali menirukan kata-kata Wabup Asmar.
Setelah itu, Ali dan Fahri pun pamit keluar dari rumah dinas Wabup Asmar.
Memenuhi keinginan Wabup Asmar, Ali menghubungi pihak redaksi untuk mengedit narasi berita yang dipersoalkan itu. Setelah selesai diedit, Ali kembali mengirimkan link berita tersebut melalui pesan WhatsApp dan Wabup Asmar pun membalas dengan emoticon terimakasih.
Menanggapi apa yang dialami anggotanya ini, Rabu malam Ketua PWI Kepulauan Meranti Syamsidir langsung menggelar rapat. Rapat itu melibatkan seluruh pengurus PWI Kepulauan Meranti. Syamsidir membahas langkah-langkah apa yang harus diambil agar kejadian serupa tak terulang.
Dalam pernyataan resminya, mewakili seluruh pengurus, Syamsidir meminta Wabup Asmar agar tidak panik dengan Covid-19 yang terjadi pada anaknya. Karena, menurut Syamsidir, terinfeksi Covid-19 itu bukanlah aib yang dapat menjatuhkan warwah seseorang atau pejabat.
"Walaupun secara pribadi saya juga dekat dengan Wabup Asmar, tapi secara organisasi kami juga harus bersikap ketika ada anggota diperlakukan seperti itu. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi semua orang dan tidak lagi melakukan hal semena-mena kepada wartawan," kata Syamsidir.
Siang ini, Jumat (21/5/2021), saat dihubungi CAKAPLAH.com, Wabup Asmar menjelaskan kejadian tersebut. Termasuk soal berita anaknya yang disebut 'diambil paksa dari rumah sakit'. Katanya, hal itulah yang membuatnya sempat khilaf hingga marah.
"Saya luruskan, karena ada berita yang tidak benar. Disebut pejabat negara AKBP Purnawirawan Asmar mengambil paksa anaknya dari rumah sakit. Itu yang saya marah. Coba tanya saya dulu, kan itu yang tidak - tidak. Tanya lah sama dokter itu, tidak ada saya bilang paksa, saya bilang ke dokternya, saya tidak intervensi, kalau memang boleh biarlah di rumah saja (isolasi). Karena kan belum tahu positif (Covid-19) atau apa, karena anak saya kan ada magh nya," kata Asmar.
Penulis | : | Rilis/Tim |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Kepulauan Meranti |