Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hingga saat ini belum mengetahui tingginya kasus Covid-19 akibat sudah masuknya varian Delta di Riau.
"Jadi sampai saat ini kami belum mendapat gambaran masuknya varian Delta di Provinsi Riau," kata Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar kepada CAKAPLAH.com, Jumat (6/8/2021).
Sebab menurutnya, untuk membuktikan varian Delta itu sudah masuk Riau atau tidak, pemeriksaannya tidak bisa melalui Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau.
"Tapi pemeriksaannya harus dikirim ke Jakarta. Kalau ada pasien yang dinilai ada tanda-tanda varian Delta, itu hasil pemeriksaan swabnya kita kirim ke Jakarta. Makanya tidak semudah itu kita menetapkan varian Delta ada di Riau," katanya.
Gubri menjelaskan, tingginya kasus Covid-19 di Riau saat ini karena pihaknya melakukan testing yang lebih dari biasanya, sehingga testing ditingkatkan.
"Itu bagian dari upaya memutus mata rantai Covid-19. Sekarang testing kita ada 7.000 sampel. Sehingga ketemu lah pasien yang terkonfirmasi ini melalui swab PCR dan rapid antigen," terangnya.
"Saya juga sudah sampaikan ke kabupaten/kota tak ada cara lain untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, keculai meningkatkan tracing dan testing. Apalagi ada kemudahan dari Kementerian Kesehatan peningkatan kesehatan, dimana rapid antigen ketika ditemukan reaktif sudah bagian dari terkonfirmasi Covid-19," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |