JAKARTA (CAKAPLAH) - Mery Anastasia, seorang dokter muda, kini terancam hukuman penjara selama 20 tahun hingga atau hukuman mati akibat perbuatannya yang diduga menjadi pelaku pembakaran terhadap pacar, serta ayah dan ibu dari pacarnya sendiri.
Tindakan Merry itu, ternyata bukan tanpa alasan. Pasalnya wanita berusia 30 tahun itu, sedang berusaha memperjuangkan kehamilannya dari sang pacar Lionardi Syahputra yang diduga tidak mau bertanggung jawab menikahi dirinya.
"Ya saudari MA (Mery Anastasia) telah ditetapkan sebagai tersangka, atas dugaan pembunuhan berencana dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Ia terancam hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati," ujar Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).
"Untuk motifnya, diduga tersangka MA sakit hati kepada korban LS (Lionardi Syahputra) pacarnya yang tidak bertanggungjawab atas kehamilan tersangka," lanjutnya.
Peristiwa pembakaran itu, dijelaskan Abdul Rachim. Bermula pada Jumat malam (6/8/2021), sekitar pukul 23.30 WIB, Mery mencoba sekali lagi menuntut tanggung jawab dari Lionardi. Ia meminta Lionardi menikahinya.
Namun, lagi-lagi Lionardi menolak dengan alasan orang tuanya tidak setuju bila ia menikah dengan Mery.
Mereka pun sempat bertengkar di depan bengkel milik keluarga Lionardi. Saat itu, Mery mengancam akan membakar bengkel motor milik keluarga Lionardi.
Setelah bertengkar, Mery pun pergi dengan mobilnya, Mitsubishi Xpander bernomor pelat B 2796 UOW.
Merasa bahwa Mery hanya menggertak sambal, Lionardi pun masuk ke dalam rumah dan tidur.
Namun rupanya, Mery tidak main-main dengan ucapannya. Pada Sabtu dini hari 7 Agustus 2021, kembali lagi ke rumah Lionardi yang berada di sebuah bengkel motor yang terletak di Jalan Cemara Raya Nomor 30-31, Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Dengan membawa 10 liter bensin Pertamax yang dikemas dari 9 bungkus plastik.
Karena sudah gelap mata, Mery pun menyiramkan bensin yang sudah dibelinya itu dan membakar bengkel tersebut.
Api cepat membesar dan ledakan demi ledakan terus terdengar.
Lionardi, ayah dan ibunya, serta dua adiknya, kalang kabut di lantas atas rumah mereka.
Bangunan bengkel tersebut sendiri merupakan ruko tiga lantai. Lionardi dan keluarganya terjebak di lantai atas.
Dua adiknya, yakni Nando (20 tahun) dan Siska (22 tahun), berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka bakar lumayan parah.
Sedang Lionardi sendiri, serta ayah dan ibunya, Edy Syahputra (66 tahun) dan Lilys Tasim (55 tahun), tewas terpanggang dalam kobaran api.
Akibat perbuatannya, Mery pun ditetapkan sebagai tersangka. Barang bukti berupa bensin jenis Pertamax diamankan polisi dari tangannya.
Tak cuma itu, di lokasi, polisi juga menemukan alat tes kehamilan merek One Med.**