Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pasien Covid-19 di Riau mengalami penurunan drastis.
Hal itu seiring turunnya angka kasus harian pasien terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau dalam beberapa pekan terakhir.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, dari 1.903 tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19, saat ini hanya terpakai 58 tempat tidur, atau 1.845 tempat tidur tersisa.
"Artinya BOR kita sekarang 3 persen. Itu untuk semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Riau," kata Indra Yovi kepada CAKAPLAH.com, Selasa (19/10/2021).
Meski kasus Covid-19 menurun, kata Yovi, namun pihaknya tetap mempersiapkan diri untuk hal terburuk jika sewaktu terjadi gelombang tiga Covid-19.
"Kapan gelombang ketiga itu terjadi? Kemungkinan prediksi akhir tahun. Tapi kalau pemerintah dan masyarakat tidak hati-hati, karena sekarang sudah terlalu bebas, maka gelombang ketiga bisa saja terjadi lebih cepat sebelum akhir tahun," tegasnya.
Karena itu, Yovi mengimbau masyarakat jangan terlalu euforia dengan kondisi kasus Covid-19 di Riau menurun. Karena ia melihat kondisi saat ini masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan.
"Selama pandemi belum dicabut tidak ada kata-kata melepas masker. Wajib pakai masker dan wajib menjauhi kerumunan dan menjaga jarak. Kalau semua pakai masker silahkan beraktifitas agar ekonomi jalan, asal protokol kesehatannya dijalankan," harapnya.
Sebab menurutnya untuk menekan kasus di Riau cukup berat, banyak masyarakat yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
"Karena kita untuk mencapai kondisi sekarang ini susah. Butuh 4.000 orang lebih meninggal. Jadi jangan dinodai pengobanan orang yang meninggal maupun yang terkena Covid-19. Memang menurunkan kasus itu sudah, tapi mempertahankan juga susah," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |