PEKANBARU (CAKAPLAH) - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau memasuki hari kedua.
Kegiatan TMC sendiri dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal kepada CAKAPLAH.com, Jumat (15/4/2022).
Edy Afrizal mengatakan, jika pada hari pertama TMC dilakukan di sekitar wilayah Kabupatan Pelalawan dan Siak. Sedangkan hari kedua pelaksanaan, TMC dilakukan di wilayah timur Riau.
"TMC hari pertama hari Kamis kemarin dilaksanakan di Siak dan Pelalawan. Kemudian untuk hari kedua dilaksanakan di bagian timur laut hingga utara Riau yakni di Bengkalis dan Dumai, sebanyak 1 sorti," katanya.
Edy Afrizal menyampaikan, kondisi atmosfer Provinsi Riau pada Jumat pagi masih cukup basah akibat pengaruh hujan dini hari. Pertumbuhan awan masih berpotensi terjadi di timur laut hingga utara Provinsi Riau sekitar Bengkalis, Dumai hingga Rohul pada siang menuju sore hari.
Lebih lanjut Edy menyampaikan, hingga saat ini stok garam yang dikirimkan ke Riau untuk pelaksanaan TMC sudah sebanyak 20 ton. Namun jumlah tersebut bisa saja ditambah jika nantinya masih diperlukan.
"Kalau untuk stok yang sudah standby di Riau masih ada sebanyak 20 ton. Tapi kalau diperlukan, kita akan minta tambah agar dikirim lagi," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |