PEKANBARU (CAKAPLAH) - Puluhan massa dari DPW Pemuda Melayu melakukan aksi di depan kantor Gubernur Riau, Senin (29/8/2022).
Aksi yang dilakukan terkait viralnya kasus penyanyi wanita yang melakukan tindakan tidak senonoh dengan naik ke atas meja dalam turnamen golf Gubernur Riau belum lama ini.
Dalam aksinya, massa ditemui oleh Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy.
Koordinator Aksi, Erlangga, usai aksi kepada CAKAPLAH.com mengatakan, bahwa pihaknya dalam hal ini mempertanyakan seluruh pertanyakan masyarakat Riau terkait persoalan itu.
"Kita apresiasi Pemprov Riau yang dijelaskan pak Masrul Kasmy bahwa tak ada satu rupiahpun APBD yang mengalir dalam turnamen tersebut. Keseriusan pemerintah juga menyampaikan ke LAM Riau untuk menjaga marwah Riau. Kita dari DPW Pemuda Melayu, kami ingin apa yang kita sampaikan ini menjadi efek jera," cakapnya.
Namun, ia menjelaskan, bahwa menurut pihaknya sanksi adat yang diputuskan oleh LAM Riau kurang tepat.
"Kenapa harus ada semacam pemotongan kerbau untuk kenduri, kita tak ingin lagi berpesta. Kalau ada persoalan hukum, dorong. Kalau memang ada pelanggaran pornoaksi, itu yang didorong penegakan hukumnya," ujarnya.
"Kalau memang adat bersendikan syara', syara' bersendikan kitabullah, saya pikir dimana adat yang bersendikan syarat, ketika ada orang yang melakukan maksiat atau sejenisnya kemudian potong kerbau. Dimana Alquran dan Sunnahnya. Coba jelaskan kalau memang kita adat bersindikan syara', syara' bersendikam kitabullah," cakapnya lagi.
Ia mengatakan, pihaknya lebih menyarankan para oknum pelaku diminta untuk melakukan taubat dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Kalau memang pelakunya muslim, LAM Riau, MUI dan dihadiri Pemprov bisa meminta pelakukanya salat Taubat terlebih dahulu. Diberikan pengajaran yang baik. Begitu juga dengan penganut agama lain.
"Karena saling mengingatkan dalam kebaikan itu lebih etis, dari pada kita memotong kerbau,. Kami menilai itu tidak tepat," tukasnya.***