PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi balap liar di Kota Pekanbaru akhir-akhir ini marak terjadi. Belakangan, pelaku balap liar diamankan kepolisian lantaran meresahkan pengguna jalan.
Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho mengatakan, tren balap liar sejak dahulu sudah ada. Agung mengatakan dampaknya cukup buruk, bahkan banyak terjadi kecelakaan pada saat balap liar.
"Termasuk juga masyarakat sangat terganggu karena jalan yang digunakan merupakan jalan umum," kata Agung, Senin (30/1/2023).
Kata dia, di awal menjabat sebagai pimpinan legislatif, sudah sering mengusulkan pembangunan sirkuit permanen di Kota Pekanbaru. Tujuannya tentu saja untuk mengakomodir hobi balapan dari remaja-remaja di Pekanbaru.
"Saya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Riau sempat menginisiasi adanya street race untuk mengakomodir anak-anak remaja yang hobi balap liar. Tapi ini sepenuhnya belum bisa terlaksana, mengingat kawan-kawan di IMI perlu persiapan yang matang," paparnya.
Ia menyebut, penting menyediakan tempat yang tepat bagi aktivitas remaja, khususnya balap sepeda motor. Sebab, yang terjadi sekarang, anak muda yang memiliki hoby dan bakal tidak memiliki wadah untuk menyalurkannya.
"Saya dulu pernah ada di posisi anak-anak remaja kita yang sekarang sangat suka balap liar. Memang satu-satunya alasan kenapa anak remaja kita melakukan itu karena tempat salurannya tidak ada," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |