PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah mencabut status Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologi yang telah ditetapkan sejak tanggal 10 November 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra saat dihubungi melalui sambungan seluler Selasa (31/1/2023). Ia mengatakan hal ini berdasarkan surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 829 Tahun 2022 tentang status Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologi yang berakhir hari ini 31 Januari 2023.

"Untuk itu, kita ucapkan terima kasih kepada TNI, Polri dan kawan-kawan OPD yang telah bekerjasama dalam penanganan bencana selama penetapan status Hidrometeorologi," ujar Zarman, Selasa (31/1/2023).

Zarman mengatakan selama menyandang status Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologi, ada beberapa bencana yang terjadi seperti banjir, longsor dan angin kencang yang mengakibatkan sejumlah pohon pelindung tumbang.

"Bencana banjir, itu terjadi dan merendam pemukiman warga di wilayah Kecamatan Bukit Raya, Sail dan Tenayan Raya. Ada 341 warga yang terdampak karena memang tingginya intensitas hujan," ungkapnya.

Kemudian bencana longsor ada satu kejadian di Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya. Ada satu rumah warga yang terbawa arus longsor.

Bersyukur, lanjut pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Camat Payung Sekaki ini, tidak ada korban jiwa atau meninggal dunia akibat bencana yang terjadi.

"Alhamdulillah, untuk korban jiwa selama penetapan status Hidrometeorologi tidak ada. Warga yang terdampak hanya mengalami luka ringan dan juga sudah diberikan penanganan medis oleh tenaga kesehatan," cakapnya.

Selanjutnya pasca berakhirnya status Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologi, BPDP Pekanbaru akan segera berkoordinasi dengan BPBD Riau dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Kami akan segera koordinasi dengan BPBD Riau dan BMKG dalam hal menyikapi situasi dan kondisi memasuki musim kemarau. Karena informasi BMKG, Februari nanti kita akan dihadapkan dengan musim kemarau," tutupnya.