Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau kembali mengirim sampel unggas mati di Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, ke Laboratorium Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi.
Ada dugaan unggas tersebut mati akibat virus flu burung.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, drh Faralinda Sari mengatakan pihaknya masih menunggu hasil dari uji labor tersebut.
"Kita sudah kirim sampel dari dugaan kasus baru di Bangkinang, sampelnya sudah dikirim dan kita sedang menunggu hasilnya," kata Fara.
Ia mengatakan, adapun jumlah dugaan kasus yang terjadi adalah sebanyak 203 ekor ayam mati mendadak.
"Kita sedang tunggu hasilnya," cakapnya lagi.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau telah mengambil sampel ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar yang diduga mati akibat virus flu burung.
"Kita sudah ambil sampel ayam mati di Desa Koto Masjid, dan sampelnya juga sudah kirim ke Laboratorium Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman, Selasa (7/3/2023) lalu.
Herman mengatakan, jika pihaknya mendapatkan laporan adanya ayam yang mati mendadak di Kampar tersebut pada 1 Maret lalu. Selanjutnya, pihaknya langsung menurunkan tim untuk mengecek ke lapangan.
"Laporan hewan ternak yang mati itu ayam kampung dan itik. Setelah mendapat laporan itu kita langsung kirim tim kesehatan hewan dan laboratorium veteriner DPKH Riau untuk mengambil sampel," paparnya.
"Sekarang kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium BVET Bukittinggi untuk memastikan apakah unggas tersebut mati akibat flu burung atau tidak," sambungnya.
Hasilnya, Ratusan unggas mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar dipastikan terjangkit akibat flu burung.
"Ayam mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif Flu Burung/Avian Influenza (H5N1)," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari, Jumat (24/3/2023).
Faralinda Sari mengatakan, jika pemeriksaan unggas mati di Kabupaten Kampar itu sudah keluar, dan hasilnya positif flu burung.
"Tapi clade belum ada keluar hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi. Yang jelas memang sudah positif H5N1, itu sudah keluar hasilnya dan itu sudah cukup untuk sementara," ujarnya.
Selain di Kabupaten Kampar, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan laporan ada unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Pemerintahan |