Kudeta Sudan (foto: AFP)
|
(CAKAPLAH) - Perebutan kekuasaan antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter telah mengguncang negara itu. Warga menghindari tembakan di ibu kota, Khartoum, saat pasukan lawan memperebutkan istana kepresidenan, TV negara, dan markas tentara.
Bentrokan meletus setelah ketegangan atas usulan transisi ke pemerintahan sipil. Berikut sejumlah faktanya:
1. 100 Tewas dan 1.100 Orang Terluka
Bentrokan sengit telah dilaporkan di seluruh Sudan saat pertempuran antara faksi bersenjata yang bersaing terus berlanjut untuk memperebutkan kekuasaan.
Kekerasan antara tentara dan kelompok paramiliter yang disebut Rapid Support Forces (RSF) terus berlanjut hingga hari ketiga.
Serikat dokter mengatakan hampir 100 orang telah tewas dan jumlah orang yang terluka diperkirakan mencapai 1.100 orang.
2. Tentara dan RSF Saling Mengklaim
Dikutip BBC, baik tentara maupun lawannya, Pasukan Pendukung Cepat (RSF), mengklaim bahwa mereka menguasai bandara dan lokasi penting lainnya di Khartoum, tempat pertempuran berlanjut semalaman.
Kekerasan juga dilaporkan terjadi di tempat lain di negara itu, termasuk di kota-kota di wilayah Darfur.
Tentara mengatakan jet menghantam pangkalan RSF, dan angkatan udara negara itu mengatakan kepada orang-orang untuk tetap di rumah mereka pada Sabtu (15/4/2023) malam saat melakukan survei udara penuh terhadap aktivitas paramiliter.
3. Warga Belum Tidur Selama 24 Jam
Penduduk Khartoum, Sudan berbicara tentang ketakutan dan kepanikan, dan melaporkan adanya tembakan dan ledakan.
"Kami takut, kami belum tidur selama 24 jam karena kebisingan dan rumah berguncang," kata Huda, seorang warga Khartoum, kepada kantor berita Reuters.
"Kami khawatir kehabisan air dan makanan, serta obat untuk ayah saya yang menderita diabetes,” lanjutnya.
Warga Khartoum lainnya, Kholood Khair, mengatakan kepada BBC bahwa warga tidak bisa memastikan keamanan di mana pun.
"Semua warga sipil telah didesak untuk tinggal di rumah, tetapi itu tidak membuat semua orang aman,” ujarnya.
4. Mahasiswa Indonesia di Sudan Ngungsi
Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan melaporkan kobaran api cukup besar terlihat dari daerah sekitar Universitas Internasional Afrika (IUA) Sudan.
“Untuk mahasiswa IUA yang di asrama saat ini tengah diungsikan di beberapa lokasi aman di dalam kampus karena bangunan asrama mahasiswi bersebelahan dengan markas paramiliter,” kata PCI Muhammadiyah Sudan dikutip Antara.
Beberapa mahasiswi Indonesia yang berada di asrama kampus Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) saat ini telah diungsikan di daerah sekitar Makmuroh atas bantuan seorang pengajar KIIFAL yang tinggal di daerah tersebut.
5. Pertempuran Antara Tentara Jenderal Abdel Fattah dan Hemedti
Pertempuran terjadi antara unit-unit tentara yang setia kepada pemimpin de facto, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dan RSF, yang dipimpin oleh Wakil pemimpin Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo yang juga dikenal sebagai Hemedti.
Jenderal Dagalo mengatakan pasukannya akan terus berperang sampai semua pangkalan militer direbut. Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Sudan mengesampingkan negosiasi "sampai RSF paramiliter dibubarkan".
Jenderal menjalankan Sudan melalui Dewan Berdaulat. Jenderal Burhan adalah presidennya, sedangkan Hemedti adalah wakil presidennya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Okezone.com |
Kategori | : | Internasional |