PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski sempat terjadi kasus di Kampar, menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, tidak ada laporan penambahan jumlah kasus flu burung di Riau.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, drh Faralinda Sari.
"Alhamdulillah tidak ada penambahan kasus H5N1 di Riau," kata Faralinda.
Ia juga berharap, agar ke depannya juga tidak terjadi kasus serupa pada unggas khususnya ayam.
"Kita sama sama berikhtiar dan berharap semoga tidak ada penambahan kasus," harapnya.
Sebelumnya, kasus H5N1 telah terjadi di dua daerah di Kampar.
Kasus terakhir, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau telah menerima hasil Laboratorium Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi, terhadap sampel unggas mati di Bangkinang, Kabupaten Kampar.
Hasilnya, dugaan kasus yang terjadi adalah sebanyak 203 ekor ayam mati mendadak tersebut dipastikan terserang Flu Burung.
"Positif H5N1 (flu burung)," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, drh Faralinda Sari.
Untuk diketahui, kasus di Bangkinang merupakan kasus kedua flu burung di wilayah Kampar. Sebelumnya kasus flu burung terjadi di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar yang diduga mati akibat virus flu burung, dan hasil labor menunjuklan flu burung.
Fara menjelaskan, bahwa dari 12 Kabupaten kota se-Riau, kasus baru terjadi di Kabupaten Kampar. Kasus serupa belum terjadi 11 Kabupaten lain.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan |