PEKANBARU (CAKAPLAH) - Selain membuka Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) juga membuka Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi. Rencana pembukaan prodi tersebut telah sampai pada tahap visitasi oleh Tim Evaluasi Lapangan ke kampus Umri di jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Jumat (1/3/2024).
Visitasi oleh Tim Evaluasi Lapangan ke Kampus Umri dalam rangka Usulan Pembukaan Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi tersebut dilakukan oleh dua evaluator yaitu, Dr Yanti S.ST., M.Keb dan Sinar Pertiwi S.ST., M.Hith&IntDev. Hadir juga Koordinator Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Dirjen Diktiristek, Deny Kurniawan, M.Sc., Ph.D, dan Ketua LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma SH, MPd.
Dalam sambutannya Rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengharapkan masukan, kritik dan saran dari tim evaluasi demi kemajuan dan kualitas program studi yang akan dibuka kampus di bawah naungan Muhammadiyah tersebut.
Rektor mengatakan, salahsatu alasan Umri membuka prodi Kebidanan adalah karena saat ini angka kematian ibu dan anak di Riau masih tergolong tinggi yakni sekitar 15-22 kasus setiap seribu kelahiran. "Meski jumlahnya menurun dibandingkan dengan tahun 2020 dari 20,9 persen menjadi 15,9 persen namun angka tersebut masih tergoling tinggi," jelas rektor.
Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah tersebut mengatakan salah satu cara menekan angka kematian ibu dan anak harus dimulai dari sejak awal kehamilan hingga melahirkan dan menyusui. Karena itulah, Umri berupaya melahirkan sarjana kebidanan dan bidan profesi.
Menurut dia, mempersiapkan sarjana dan pendidikan profesi bidan bukan hanya untuk satu Prodi. Tapi ini menjadi salah satu upaya mempersiapkan kehidupan manusia.
Pada kesempatan tersebut Koordinator Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Dirjen Diktiristek, Deny Kurniawan, M.Sc., Ph.D menyampaikan ucapan terima kasih karena kampus ini ikut berkontribusi membuka Prodi Kebidanan. Ini merupakan bentuk kontribusi nyata mempersiapkan tenaga bidan yang profesional.
Ia mengatakan pembukaan program studi kebidanan ini jangan hanya sekedar membuka jurusan baru dan menerima mahasiswa, tetapi di balik itu harus menghasilkan lulusan berkualitas.
Sedangkan Ketua LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma mengatakan pembukaan prodi kebidanan, termasuk Fakultas Kedokteran ini sudah lama ditunggu-tunggu Umri. Dia menilai, keberadaan Prodi Kebidanan ini sangat penting. Karena bermanfaat untuk mengatasi masalah tingginya angka kematian di masa melahirkan.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |