MERANTI (CAKAPLAH) - Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH MM, memberikan lampu hijau kepada para pejuang pemekaran kabupaten untuk memanggil seluruh OPD untuk melihat kinerja pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Adil, setelah rencananya memaparkan capaian kerja dalam bentuk video dan teks tak berhasil di momen paripurna istimewa hari jadi kabupaten tanggal 19 Desember kemarin. Bupati mengaku kecewa, lantaran video dan teks pidato tak menggambarkan data lengkap, seperti yang dia inginkan.
"Saya kurang puas dengan tampilan (video kilas balik, red) tadi. Saya minta bahwa uang tahun ini digunakan untuk apa, kalau dibangun jalan, ini yang lama, ini yang baru, sebetulnya begitu yang saya inginkan. Tapi karena tidak dilakukan, macam malas jadinya," kata Bupati Adil, Senin (19/12/2022).
Selain tak berhasil menampilkan visual seperti yang diinginkan, Bupati Adil juga tak membaca habis pidato yang telah disiapkan. Pidato itu pun dianggap tak berisikan informasi yang ingin dipaparkannya di hadapan para pejuang pemekaran kabupaten dan pihak lain di momen spesial tersebut.
"Meranti kan dimekarkan oleh para pejuang, jadi kita harus tunjukkan, ini lho yang sudah saya lakukan. Supaya pejuang itu bisa mengoreksi, kita ini bekerjanya sudah maksimal apa belum. Ini kan menyangkut uang, publik harus tahu," ujar Bupati Adil.
"Karena saya sudah menandatangani (kesepakatan bersama, red) undang undang 14/2008 tentang keterbukaan informasi publik, jadi semuanya harus tahu uang itu digunakan untuk apa. Sebetulnya, semuanya sudah, tapi tadi kok (tampilan) jalan, itu satu aja, apakah tidak siap gitu. Kalau kemarin sudah ada gambarannya, tapi ini kok bisa berhenti saja tampilannya," tambah Adil.
Tak hanya di bidang pembangunan infrastruktur, Bupati Adil juga ingin di bidang lain juga ditampilkan. Seperti bidang pendidikan, baik yang kuliah di 30 universitas yang telah menjalin kerjasama dengan Pemkab maupun yang di luar negeri.
"Kayak kuliah, saya bilang sudah MoU dengan 30 kampus se-Indonesia, kan ada bukti-buktinya. Bapak, saya kuliah di sini, saya kuliah di sini, seperti yang di Republik Ceko, dia mengucapkan. Mana yang (kuliah) di UPI, UGM, kok tidak mengucapkan. Padahal ini penting ditampilkan, karena para pendiri kabupaten ini harus melihat, oo ini, oo ini. Saya sudah bangun beberapa masjid, berapa sekolah, jalan, ini semuanya harus tau," kata Adil.
Oleh karena apa yang diinginkan Adil tak tercapai saat itu, dia mempersilakan para pejuang pemekaran kabupaten, jika ingin memanggil semua OPD. Para pejuang boleh meminta pemaparan langsung dari OPD terkait apa saja yang telah dikerjakan selama ini.
"Panggil saja masing-masing OPD untuk melihat kinerjanya, koreksi mana yang dianggap tak sesuai tujuan pemekaran. Saya izinkan," ujar Adil.
Terpisah, salah seorang pejuang pemekaran yang juga Ketua Meranti Center Jakarta, Firdaus Mukhtar Jamil, mengapresiasi kinerja Bupati Adil. Katanya, setelah melihat kinerja, Adil dianggap sebagai pemimpin yang bekerja sesuai cita-cita pemekaran.
"Ini bupati yang kinerjanya sesuai cita-cita pemekaran. Bupati yang menghargai para pejuang," kata Firdaus.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |