PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 75 ton porang dalam bentuk serpih kering (chips) hasil produksi petani di Pulau Sumatera diekspor ke China melalui PT Mitra Porang Nusantara (MPN) yang beralamat di Jalan Imam Munandar Pinang SebatangBarat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak - Riau.
Pelepasan ekspor tanaman hortikultura porang ini dilakukan Selasa (6/6/2023).
Deny Welianto selaku Chief Operating Officer (COO) dari PT MPN mengaku senang karena porang hasil petani Sumatera untuk kedua kalinya berhasil diekspor ke negara china setelah selama pandemi ditutup sejak pertengahan tahun 2020.
"Alhamdulillah hari ini porang dari petani Sumatera bisa diekspor ke China lagi. Ini kabar baik untuk semuanya," ujar Denny Welianto Selasa (6/6/2023).
Ia mengatakan PT MPN adalah satu - satunya pabrik yang memiliki izin GACC di Sumatera.
"Saya ingin semua bisa lebih bersinergi membangun ekosistem industri porang yang lebih baik terlebih Pemerintah daerah Siak dan Provinsi Riau serta para petani porang di Sumatera," cakapnya,
Ia berharap ke depan harga porang semakin membaik sehingga animo petani untuk budidaya komoditas ini semakin besar. Saat ini harga porang masih di kisaran Rp2.800 sampai Rp3.300 perkilogram. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga jual di China.
"Kita berharap dengan dorongan semua pihak baik pemerintah maupun petani, PT MPN mampu membuat hilirisasi porang sampai barang jadi yang layak konsumsi yang berdampak pada stabilnya harga beli ke petani," harapnya.
Dijelaskan Deny, porang dapat dibudidayakan dalam pemanfaatan lahan non produktif maupun tumpang sari, sejauh ini tanaman porang dilakukan tumpang sari dengan tanaman sawit, karet maupun dengan tanaman jagung.
"Di Riau kebutuhan bahan baku masih sangat kecil sekali, ini bisa menjadi peluang bagi petani. Terlebih kita siap membangun kerjasama kemitraan dan jaminan market dengan petani," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |