PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Kerja Sama Internasional Jerman atau (GIZ) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana layanan Bus Rapid Transit (BRT) dengan lajur khusus, Jumat (19/1/2024).
Dalam FGD tersebut menghadirkan pakar transportasi perkotaan, akademisi, Organda, serta awak media.
Maulana, dari GIZ Indonesia mengatakan, bahwa hasil dari diskusi ini akan dijadikan bahan dasar dan pertimbangan terkait rencana BRT di Kota Pekanbaru. Pihaknya juga akan melakukan kajian lagi terhadap rencana BRT yang akan diterapkan.
"Setelah ini kami akan merumuskan dulu implementasinya seperti apa dan juga akan kami serahkan kembali ke pemerintah untuk membantu implementasinya," ujar Maulana, Jumat (19/1/2024).
Ia menyebut, untuk mendukung peningkatan layanan transportasi umum, Pemko Pekanbaru saat ini sudah memiliki Perda.
"Kemudian setelah itu yang perlu dipersiapkan bisa jadi kesepakatan dengan pemerintah pusat atau pun tahapan pendanaan yang perlu beberapa tahap lagi diselesaikan," sebutnya.
Dalam FGD tersebut, banyak saran dan masukan yang disampaikan kepada GIZ. Diantaranya terkait belum minatnya masyarakat beralih ke transportasi umum.
Hal itu disampaikan oleh Pakar Transportasi Perkotaan Muhammad Muttaqin Zainal, bahwa untuk rencana BRT tersebut sangat bagus. Namun saat ini mindset masyarakat adalah bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang ada saat ini beroperasi sebagai penghalang bagi masyarakat.
"Ketika bertemu kendaraan roda dua dengan bus, maka masyarakat menganggap bahwa bus ini menghalang. Ini yang sulit dihilangkan di masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, maka perlu adanya feeder harus bisa mencapai layanan door to door service. Sehingga memberikan kepastian waktu, sehingga masyarakat tidak lagi terbebani dengan lamanya waktu tunggu dan kepastian perjalan.
Menurutnya, jika itu selesai maka pengembangan terhadap permasalahan yang ada bisa diatasi. Ia menilai, saat ini yang terjadi di TMP adalah tidak adanya kepastian waktu. Bukan lama waktu tunggunya tapi tidak adanya kepastian.
Penulis | : | Rahmat Hidayat |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Serantau |