


BANGKINANG (CAKAPLAH) - Penjabat (Pj) Bupati Kampar H Kamsol mengundang sembilan kepala desa yang berada di jalur interpretasi, Kecamatan Kampar Kiri Hulu untuk berdialog di aula Rumah Dinas Bupati Kampar, Kamis (9/6/2022).
Sembilan kades ini diantaranya Kades Kepala Desa Aur Kuning, Kades Gajah Bertalut, Kades Muarabio, Kades Pangkalan Serai, Kades Tanjung Belit Selatan, Kades Dua Sepakat dan Kades Batu Sasak.
Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lukmansyah Badoe, Sekretaris Dinas PUPR Kampar Rusdi Hanif, Camat Kampar Kiri Hulu Firdaus Kepala Bagian SDA diwakili H. Ade Hartarto dan tokoh masyarakat Kabupaten Kampar Muhammad Amin.
Dialog ini dilakukan Kamsol untuk mengetahui langsung keadaan masyarakat di jalur interprestasi dan menampung keluhan masyarakat di sejumlah desa terisolir tersebut. Selain itu Pj. Bupati Kampar ingin mengetahui kendala-kendala serta permasalahan pembangunan infrastruktur yang dihadapi desa di Kampar Kiri Hulu.
Dalam arahannya usai mendengar aspirasi dan keluhan kades se-Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kamsol menyampaikan, forum dialog ini untuk menjalin komunikasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan para kades dan membahas peningkatan infrastruktur di sepanjang aliran Sungai Subayang dan jalur interpretasi.
Kamsol menegaskan, Pemkab Kampar sangat komit dan serius untuk memperhatikan peningkatan infrastruktur di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang terdiri dari 24 desa. Ia berjanji memprioritaskan pembangunan di Kampar Kiri Hulu.
Dalam pertemuan ini kades mengungkapkan tidak tersedianya jembatan dan jalan di seluruh desa di sepanjang jalur Sungai Subayang. Masyarakat membutuhkan penambahan jalur interpretasi yang tertunda pengerjaannya sejauh 36,7 kilometer dan 75 unit jembatan, serta akses penerangan PLN. Penerangan PLN masih sampai Desa Batu Sanggan. Masih ada enam desa yang belum menikmati aliran listrik PLN.
Dalam dialognya Kamsol juga mengajak kades dan masyarakat untuk melakukan upaya ketahanan pangan, berupa pemanfaatan lahan perkarangan untuk ditanami tanaman yang menghasilkan pangan pokok, seperti singkong, sayur mayur dan lain sebagainya.
Ia juga mengharapkan peran aktif kepala desa untuk memberikan perhatian dan arahan agar masyarakat desa mandiri dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya.
Ia juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa hari lalu. Dimana kepala daerah diminta Jokowi untuk mengarahkan masyarakat agar memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya dengan tanaman yang bisa menghasilkan minimal untuk kebutuhan rumah tangganya sendiri.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05


















