Idris Laena
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pro kontra wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto terus bergulir.
Ketua Umum Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia yang juga Ketua Bidang PP Sumatera 1 DPP Partai Golkar Idris Laena menolak keras wacana Munaslub Golkar yang digulirkan segelintir orang di partai berlambang beringin itu.
Menurut Idris Laena, di dalam berorganisasi itu ada aturannya yang diambil berdasarkan kesepakan semua kader. Baik yang diambil dalam rapat pimpinan maupun dalam Munas yang lalu.
"Kita melihat apa yang dilaksanakan oleh Ketua Umum DPP (Airlangga Hartarto, red) dalam menjalankan organisasi sesuai dengan kebijakan dan rekomendasi organisasi yang telah diputuskan. Termasuk dalam menentukan koalisi dan pencalonan ketua umum pada Pilpres yang akan datang. Karenanya wacana Munaslub yang dilontarkan sama sekali tidak ada dasarnya," kata Idris Laena, Kamis (13/7/2023).
Ketua Fraksi Golkar MPR RI Dapil Riau ini juga mengatakan, saat ini Partai Golkar sedang solid-solidnya. Bahkan seluruh instrumen partai baik pusat, provinsi maupun kabupaten kota di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
"Bahkan konsolidasi Ormas pendiri dan didirikan Partai Golkar serta organisasi sayap terkonsolidasi dengan baik. Lebih dari sebagai kader Partai Golkar yang diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi sebagai Menko Perekonomian memiliki prestasi yang membanggakan," cakapnya.
Selanjutnya, Idris Laena menyerukan agar seluruh kader Satkar Ulama Indonesia tegak lurus mendukung kebijakan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017, Yorrys Raweyai, menilai musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) merupakan jalan keluar untuk melahirkan solusi dari persoalan turunnya elektabilitas Partai Golkar jelang Pemilu 2024. Munaslub juga dianggap sebagai momentum untuk mengevaluasi kerja sang ketua umum yang tak cukup mampu mendongkrak Partai Golkar.
"Selain tidak haram, Munaslub juga memungkinkan untuk melahirkan solusi-solusi strategis jangka pendek yang boleh jadi sulit lahir dalam situasi kepemimpinan Airlangga," kata Yorrys dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Yorrys mengatakan, pelaksanaan munaslub akan lebih bermanfaat daripada mempertahankan kepemimpinan Airlangga Hartato. Dia merasa khawatir jika kondisi yang ada seperti saat ini terus dibiarkan, yang justru bakal terus membuat partai berlambang pohon beringin itu semakin terpuruk.
Di samping itu, dia juga berpandangan jika pihak-pihak yang menolak pelaksanaan munaslub adalah pihak yang senang dengan kegagalan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga.
"Jika ada pihak yang menyatakan Partai Golkar saat ini sedang 'baik-baik saja', maka mungkin pernyataan tersebut muncul dari mereka yang senang dengan kegagalan-kegagalan yang terus berulang," kata dia.
Dia juga menekankan, munaslub bukanlah hal yang haram dilakukan oleh suatu partai politik (parpol), terlebih bagi Golkar yang dia sebut sebagai partai modern. Menurut dia, munaslub justru dapat menjadi peringatan bagi penguasa parpol bahwa kedaulatan sebuat partai berada di tangan anggotanya.
"Kepemimpinan organisasi tidak boleh menyisakan cek kosong yang sulit untuk ditagih setiap waktu," kata dia.