PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, berpotensi menghemat biaya operasional hingga Rp172,8 miliar sejak 2021 dengan menjalin sinergitas dengan PT PLN (Persero).
Senior Executive Vice President Operation PTPN V, Ospin Sembiring, mengatakan bahwa angka tersebut didapat dari konversi harga bahan bakar minyak (BBM) solar terhadap tenaga listrik yang digunakan perusahaan, seperti kegiatan operasional pabrik kelapa sawit, elektrifikasi 11.500 perumahan karyawan, serta penjualan cangkang kelapa sawit yang sebelumnya menjadi biomassa.
"Alhamdulillah, sinergitas yang terjalin sejak 2021 lalu berjalan dengan sangat baik. Tentunya, dukungan ini memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak. Bagi PTPN V sendiri berpotensi meningkatkan efesiensi hingga Rp172,8 miliar," ujar Ospin di Kebun Sei Galuh PTPN V Kabupaten Kampar.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Sinergi BUMN Peresmian Penyambungan Tenaga Listrik Dengan Daya 14.265 KVA untuk 11 Pabrik Kelapa Sawit dan 1.680 KVA untuk 2.755 Rumah Karyawan di PT Perkebunan Nusantara V.
Ia berharap efisiensi tersebut dapat dimaksimalkan sejalan dengan program Captive Power Acquistion pabrik kelapa sawit serta pemukiman PTPN V oleh PT PLN Persero terus berlanjut dan ditargetkan 100 persen teraliri listrik hingga 2024 mendatang.
Pada tahun ini, kolaborasi kedua perusahaan plat merah itu sendiri akan merealisasikan konektivitas listrik PLN ke sejumlah unit Pabrik Kelapa Sawit seperti di Sei Garo, Sei Tapung, Tanjung Medan, Sei Galuh, Sei Rokan dan Terantam.
Selain itu, program tersebut juga menyasar kawasan perumahan karyawan di berbagai penjuru Riau. Pada 2022 lalu, ia mengatakan konektivitas listrik PLN di areal pemukiman perusahaan mencapai 61,12 persen.
"Dan Alhamdulillah, pada 2023 ini, terjadi peningkatan signifikan dengan target konektivitas mencapai 98 persen. Insya Allah pada 2024 mendatang, seluruh perumahan dan PKS 100 persen tersambung aliran listrik sehingga potensi efisiensi dapat dimaksimalkan," ujarnya.
Ospin melanjutkan bahwa program elektrifikasi di PTPN V turut sejalan dengan transformasi serta digitalisasi yang diusung perusahaan sejak empat tahun terakhir.
Transformasi yang diusung Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa tersebut yang selanjutnya mengantarkan perusahaan berhasil mencapai kinerja tertinggi sepanjang sejarah selama tiga tahun berturut-turut.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau Kepulauan Riau (UIDRKR), Agung Murdifi menyampaikan PLN sebagai BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan berkomitmen mendukung PTPN V dan siap memberikan solusi atas kebutuhan listrik bagi operasional PKS dan Rumah Karyawan milik PTPN V.
"Sebuah kehormatan dan kepercayaan bagi kami, bisa memenuhi kebutuhan listrik bagi PTPN V. Ini merupakan langkah sinergi yang baik untuk mendorong peningkatan produktifitas dan efisiensi bagi PTPN V," ujar Agung.
Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian penting dari program Captive Power Acquisition setelah pada periode September 2022 yang lalu, PLN bersama PTPN V telah sepakat untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mengintegrasikan layanan kelistrikan PLN di areal perkebunan milik negara.
Agung menambahkan, PLN berharap sinergi dan kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi langkah awal untuk melakukan perluasan serta pengembangan kerjasama lainnya yang memanfaatan potensi bisnis dalam ekosistem kelistrikan.
"Integrasi layanan kelistrikan yang diberikan PLN ini merupakan bentuk dukungan penuh PLN dalam mendorong pertumbuhan bisnis PTPN V untuk mewujudkan visi perusahaan yaitu Menjadi Perusahaan Agribisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan," tuturnya.