PEKANBARU (CAKAPLAH) - Salah satu warga Pekanbaru bernama Muhammad Adan menjadi korban letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ahad (3/12/2023).
Korban yang juga merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) itu kini telah dibawa ke rumah duka untuk segera dilakukan pemakaman.
Paman korban bernama Sudirman, saat melepas jenazah M Adan di rumah duka mengatakan bahwa keponakannya sempat minta izin untuk pergi ke Kota Padang, Sumatera Barat.
"Hari Jumat yang lalu dia minta izin, katanya mau berangkat ke Padang. Tetapi di hari Sabtunya, dia bilang tidak jadi ke Padang karena dia diajak kawan-kawannya ke Bukittinggi. Saya bilang, ya sudah, hati-hati aja lah," ujar Sudirman, Selasa (5/12/2023).
Sudirman mengatakan, bahwa itu merupakan terakhir kali M Adan menghubungi mereka. Setelah itu pada hari Ahad sore tersiar kabar kalau Gunung Marapi terjadi erupsi.
Tak lama setelah berita erupsi itu beredar, lanjut Sudirman, seorang perempuan yang mengaku sebagai teman Adan menghubungi keluarga dan memberitahukan kondisinya.
Saat itu, Adan tengah menolong tiga temannya yang hampir masuk ke dalam jurang.
"Dan saat itu ibunya ditelepon oleh seorang perempuan kawannya dari atas bahwa almarhum di atas bukit itu menolong 3 orang kawannya yang sebentar lagi masuk ke jurang," ungkapnya.
"Sementara almarhum sendiri juga hampir masuk ke jurang, sehingga kakinya patah kedua-duanya. Demi menyelamatkan 3 kawannya, tapi dia yang menjadi korban," pungkasnya.
Sebelumnya pihak kampus UIR juga menyampaikan kalau dua mahasiswanya meninggal dunia dalam peristiwa letusan Gunung Marapi. Keduanya adalah Adzin Mufadhal dan Muhammad Adan. Sedangkan satu orang lainnya masih dalam pencarian.
"Dua mahasiswa kita yang meninggal dunia yakni Nazatra dan Muhammad Ada malam langsung diberangkatkan dari Bukittinggi Sumatera Barat menuju Pekanbaru," ujar Kabag Humas dan Protokol Dr Harry Setyawan, kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (5/12/2023).
Sementara itu UIR melalui official statement melalui Wakil Rektor III UIR Dr Admiral menyampaikan ucapan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya dua mahasiswa UIR yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat. "Semoga mahasiswa kita yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi diterima amal ibadah, iman dan Islamnya. Diampuni segala dosa dan kesalahannya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketenangan dan ketabahan dalam menerima ketetapann Allah SWT," kata Admiral.
Dalam kesempatan itu Admiral juga menyampaikan ucapan terima kasih seluas-luasnya kepada tim penyelamat yang telah bekerja keras dalam mencari dan menyelamatkan mahasiswa UIR, serta membawa turun korban yang meninggal dunia.
"Semoga kerja keras, keikhlasan dan perjuangan penyelamatan diganjar pahala berlipat ganda oleh Allah," ujar Admiral lagi.***
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Riau, Sumatera Barat |