PEKANBARU (CAKAPLAH) - Belasan pengungsi Rohingya asal Bangladesh terpantau di Jalan Sudirman Kota Pekanbaru, Kamis (14/12/2023). Kedatangan pengungsi ke Kota Pekanbaru menuai kecaman netizen atau masyarakat Riau.
Dikutip dari Instagram resmi CAKAPLAH.com, puluhan netizen memberikan respon negatif terhadap kedatangan 13 pengungsi Rohingya tersebut.
Terlihat dari komentar-komentar yang dilontarkan, netizen menolak keras kedatangan mereka dengan menyebutkan bahwa para pengungsi Rohingya merusak marwah ibu kota Provinsi Riau.
“Jangan sampai tanah Melayu kita rusak atau bahkan nanti berkuasa dan memberontak,” ucap netizen dengan akun @reng.p.ar***.
Selain itu, ada juga netizen yang berkomentar agar pemerintah memulangkan kembali para pengungsi Rohingya yang datang ke Pekanbaru.
“Udah lah balek kan aja ke Bangladesh sana, di sana mereka ada tempat tinggal lo, cuman mereka gak mau kerja makanya lagi ke sini biar dapat makan gratis, tempat tinggal gratis,” kata akun @_srmhr***.
Sebelumnya, diberitakan pengungsi Rohingya asal Bangladesh yang terlantar di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru kini telah diangkut oleh pihak kepolisian Polresta Pekanbaru.
Sebanyak 13 pengungsi Rohingya yang terdiri dari 6 laki-laki, 6 perempuan dan 1 balita diangkut menggunakan mobil patroli polisi.
Kasat Samapta Polresta Pekanbaru Maryanta mengungkapkan, para pengungsi Rohingya yang terlantar di pinggir jalan tersebut dibawa ke Kantor Imigrasi.
“Kita bawa ke Kantor Imigrasi sementara, apapun ceritanya ini kemanusiaan yang harus kita tangani dengan baik, kita angkut agar tidak menjadi permasalahan nantinya,” kata Maryanta, Kamis (14/12/2023).
Ia menegaskan, pihaknya baru memperoleh 13 pengungsi Rohingya ini saja yang baru tiba di Pekanbaru, masih belum diketahui apakah masih ada pengungsi lainnya.
“Sementara yang kita dapatkan dan temukan baru 13 orang ini saja, 6 laki-laki dewasa, 6 perempuan dan 1 anak kecil. Di Kantor Imigrasi nantinya juga sudah kita siapkan bekal makanan untuk mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengungsi Rohingya yang bernama Shamsoel pada saat diwawancara menggunakan bahasa Inggris dan telah ditranslasikan ke Bahasa Indonesia menyebutkan mereka tiba menggunakan kapal.
“Ke sini pakai kapal. Masih belum tahu tinggal di mana,” singkat Shamsoel.**
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |