Ilustrasi Karhutla
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sudah dua daerah di Provinsi Riau tetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kedua daerah itu adalah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, Selasa (12/3/2024). Dengan sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga Karhutla, maka sudah bisa menjadi syarat untuk penetapan siaga darurat Karhutla tingkat Provinsi.
"Sudah dua daerah menetapkan siaga darurat Karhutla. Pertama kan Kota Dumai, kedua Kabupaten Bengkalis. Karena itu kami bersama unsur terkait sudah membahas untuk penetapan status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi," ujar M Edy Afrizal, Selasa (12/3/2024).
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, pihaknya pekan ini akan mengusulkan penetapan status siaga darurat Karhutla kepada Pj Gubernur Riau. Setelah nantinya ada pengusulan tersebut, selanjutnya tinggal ditetapkan status siaga darurat Karhutla Riau 2024.
"Besok (Rabu) masuk kerja akan kami usulkan penetapan statusnya kepada Pak Pj Gubernur. Baru setelah itu akan ditetapkan oleh Pj Gubernur bersama Forkopimda Riau," sebutnya.
Penetapan status siaga darurat Karhutla tersebut sebagai bentuk antisipasi. Pasalnya saat ini di daerah pesisir Riau curah hujan sudah mulai berkurang, sehingga langkah antisipasi penting dilakukan.
"Daerah pesisir Riau curah hujan sudah berkurang, meskipun di daerah daratan masih ada hujan. Namun langkah antisipasi penting dilakukan," ujarnya.
Sejak Januari hingga awal Maret 2024. Luas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 123,23 Hekatre (Ha). Luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Riau. Di mana Karhutla yang terluas terjadi di Kota Dumai.
Untuk luas Karhuta yang terjadi di Kota Dumai saat ini tercatat seluas 84,80 Ha. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir 1 Ha, Bengkalis 14,30 Ha, Meranti 3,50 Ha, Siak 1 Ha, Pekanbaru 0,05 Ha, Pelalawan 14,73 Ha, Indragiri Hilir 3,80 Ha dan Kuantan Singingi 0,05 Ha.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |