TOKYO (CAKAPLAH) – Angka kelahiran bayi di Jepang dilaporkan menurun, yang membuat produsen popok kini meningkatkan produksi popok untuk orang dewasa.
Produsen popok Jepang Oji Holdings, pada Selasa (26/3/2024) mengumumkan, akan menyelesaikan produksi popok bayi dalam negeri pada September 2024, setelah produksi turun dari puncaknya pada tahun 2001 sekitar 700 juta per tahun menjadi 400 juta saat ini.
“Permintaan popok bayi menurun karena sejumlah faktor, termasuk menurunnya angka kelahiran,” kata seorang juru bicara perusahaan.
Mereka menyatakan, akan terus menjual popok bayi di Jepang sampai stok habis.
Jumlah kelahiran di Jepang turun ke titik terendah pada 2023, dengan jumlah kematian dua kali lebih banyak dibandingkan bayi baru lahir.
Juru bicara perusahaan mengatakan, Oji Holdings akan meningkatkan produksi barang-barang sanitasi untuk orang dewasa di negara tersebut, mengantisipasi penggunaannya terutama di fasilitas seperti panti jompo.
Jepang mempunyai populasi lansia tertua di dunia setelah Monaco, dan pasar popok dewasa diperkirakan tumbuh di dalam negeri, kata perusahaan itu.
Di Jepang, angka kelahiran turun selama delapan tahun berturut-turut menjadi 758.631 pada 2023, turun sebesar 5,1 persen berdasarkan data awal pada Februari 2024. Jumlah kematian mencapai 1.590.503.
Jepang juga tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin meningkat. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah berjanji akan membuat kebijakan termasuk bantuan keuangan bagi keluarga, akses penitipan anak yang lebih mudah, dan lebih banyak cuti sebagai orang tua untuk meningkatkan angka kelahiran.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Internasional |