PEKANBARU (CAKAPLAH) - Puluhan Warga Negara Asing (WNA) Rohingya sejak beberapa waktu lalu mendirikan tenda di trotoar jalan belakang purna MTQ, Pekanbaru. Lokasinya tidak jauh dari pintu masuk Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru, Ade Hartati Rahmat angkat bicara terkait hal itu. Ia meminta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) bertanggung jawab atas persoalan yang akan berbuntut panjang tersebut.
"IOM sebagai organisasi yang berada di bawah naungan PBB tidak bisa lepas tangan begitu saja dengan tidak melakukan upaya-upaya dari persoalan ini," ujar Ade Hartati kepada CAKAPLAH.com, Senin (1/4/2024).
BACA: Dirikan Tenda di Trotoar, WNA Rohingya di Pekanbaru Ngaku Sering Diganggu
Selain itu, kata politisi PAN ini, pemerintah harus bersikap untuk menyikapi pengungsi ini. Dan itu harus dilakukan koordinasi antara pusat provinsi dan pwmerintah kota.
"Pembiaran yang terjadi akan berdampak pada persoalan sosial," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, lebih kurang ada 82 WNA Rohingya berasal dari Aceh dan sudah 50 hari berada di Pekanbaru. Warga Rohingya ini terdiri dari sejumlah orang dewasa dan anak-anak bahkan ada beberapa bayi.
Hasil komunikasi tim CAKAPLAH.com dengan beberapa warga Rohingya yang bermukim di tenda mengungkapkan, mereka sudah lama mendirikan tenda karena tidak mendapatkan izin dan tempat untuk dihuni.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Riau, Kota Pekanbaru |