PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pelaksanaan Operasi Zebra Siak 2017 yang digelar 1 hingga 14 November 2017 berakhir sudah. Jumlah penilangan yang dilakukan oleh personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau dan seluruh jajaran Satlantas Polres/Polresta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Ditlantas Polda Riau, jumlah penilangan pada tahun 2017 sebanyak 12.618. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 92 persen yakni, dimana tahun 2016 penilangan hanya 6.349.

Sementara untuk teguran pada Ops Zebra Siak 2017 sebesar 1.547. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, angka teguran mengalami penurunan sebesar 48 persen. Karena tahun lalu angka teguran 2.955.

Untuk jenis pelanggaran terhanyak didominasi oleh sepeda motor dengan jumlah 8.970. Adapun bentuk pelanggaran tersebut yang paling banyak kelengkapan surat, tidak menggunakan helm, melawan arus dan beberapa pelanggaran lainnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya sebesar 4.742, maka angka ini mengalami kenaikan sebesar 89 persen.

Sementara untuk mobil dan kendaraan khusus yang ditindak pada Ops Zebra Siak tahun 2017 sebanyak 3.198 dengan jumlah pelanggaran yang paling banyak adalah kelebihan muatan, sabuk keselamatan, dan melanggar rambu berhenti. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 1.607, pelanggaran oleh mobil dan kenderaan khusus mengalami kenaikan sebesar 99 persen.

Kemudian untuk profesi pelanggar yang paling banyak adalah karyawan/swasta sebanyak 7.907, mahasiswa/pelajar sebanyak 2.166, pengemudi sebanyak 892, lain-lain 713, PNS 459, TNI 29 dan Polri 2.

Untuk usia didominasi oleh usia 21-25 tahun sebanyak 2.199 orang, usia 16-20 tahun sebanyak 2.195 orang dan usia 26-30 tahun sebanyak 2,113 orang.

Selanjutnya, untuk Laka lantas mengalami penurunan sebesar 38 persen, dimana pada tahun 2017 ada 16 kejadian. Sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 26 kejadian.

Kemudian jumlah korban meninggal dunia pada tahun 2017 sebanyak 4 orang dan pada tahun sebelumnya 16 orang. Korban luka berat tahun 2017 sebanyak 14 korban jiwa dan tahun 2016 sebanyak 18 korban jiwa.

Untuk korban luka ringan tahun 2017 sebanyak 10 pengendara dan pada tahun 2016 sebanyak 25 pengendara.

Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Pol Tulus Ikhlas Pamuji, mengatakan bahwa Operasi Zebra Siak 2017 ini cenderung berhasil. Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah tilang, dan menurunnya korban meninggal dunia.

Operasi Zebra Siak 2017 ini mengedepankan penilangan dari pada teguran, berebeda dengan operasi simpatik. "Ada peningkatan jumlah tilang, dan penurunan kecelakaan meninggal dunia, ini semua karena personel Ditlantas dan Satlantas terjuan aktif di lapangan selama melaksanakan Ops Zebra," cakap Tulus.

Tingginya angka tilang, menurut Tulus, untuk efek jera bagi masyarakat yang masih saja melanggar undang-undang nomor 22 tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Dengan tindakan represif yang dilakukan oleh personil lantas, diharapkan kedepannya masyarakat lebih sadar hukum dalam berkendara, mematuhi rambu lalulintas, melengkapi surat-surat, dan menggunakan standar keselamatan.

"Operasi Zebra ini sebagai bentuk cipta kondisi pada pelaksanaan Natal dan Tahun Baru yang akan datang. Diharapkan kepada seluruh pengendara sadar hukum," ungkapnya.