Arturo Lascanas akui 'bunuh' 200 orang. (int)
|
MANILA (CAKAPLAH) - Pensiunan polisi bernama Arturo Lascanas mengakui jika dia sudah membunuh 200 orang Filipina. Pembunuhan tersebut dilakukannya ketika masih aktif menjadi Pasukan Kematian yang dibentuk oleh Presiden Rodrigo Duterte di masa ketika masih menjadi Wali Kota Davao.
Channel News Asia melaporkan, Senin (6/3/2017), Lascanas sudah berbohong pada Oktober lalu ketika diselidiki oleh Senat atas dugaan pembunuhan tanpa pengadilan yang melibatkan Duterte. Kebohongan tersebut diakuinya terpaksa dilakukan karena polisi memperingatkan dia untuk menyangkal segala tuduhan demi keselamatan keluarganya.
"Saya takut akan keselamatan keluarga saya," ujar Lascanas sambil menitikkan air mata di hadapan wartawan ketika dia mengungkap kisahnya.
Selain membunuh 200 orang saat masih aktif, Arturo Lascanas juga sudah membunuh 300 orang dengan tangannya sendiri. Dia juga mengatakan membunuh dua orang yang dikenal cukup keras mengkritik Duterte. Lascanas adalah orang kedua yang mengakui perbuatannya di depan Senat atas dugaan kekerasan yang dilakukan Duterte di masa silam.
Lascanas mengatakan dia akhirnya mau mengungkapkan kisah pengakuan ini karena merasa tersiksa atas apa yang telah dilakukannya. Dia mengaku dengan berkata jujur maka dia merasa lega dan bebas.
"Ini karena keinginan saya mengungkap kebenaran, bukan hanya karena telah mengalami pencerahan spiritual, tapi juga karena rasa takut kepada Tuhan, saya ingin membersihkan nurani," kata dia.
Editor | : | arya |
Sumber | : | merdeka.com |
Kategori | : | Internasional, Hukum, Peristiwa |