Syamsuar (pakai tanjak)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bupati Siak, Syamsuar, membantah kalau ia disebut "ngumpet" menghindari Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat acara Rakorwil PKS 2017 di Hotel Pangeran Pekanbaru, Jumat (24/3/2017).
Ketika diwawancarai CAKAPLAH.com, Syamsuar berkali-kali menyebutkan siapa yang bilang ngumpet sambil memperagakan gerakan ngumpet.
"Saya dari awal sudah bilang sama panitia. Panitia itu kan banyak, ada yang dari anggota DPRD Riau asal PKS. Saya bilang kalau saya tidak bisa hadir sore karena banyak kegiatan. Sebelum datang saya shalat Ashar, sewaktu saya sampai sana (Hotel Pangeran) acara sudah mulai, makanya saya tidak masuk ke ruang acara," terang Syamsuar kepada CAKAPLAH.com, Senin (27/3/2017).
Apalagi, kata Syamsuar, waktu ia datang ke Rakorwil PKS, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman sedang berpidato. Ia merasa tidak etis kalau masuk pada saat itu. ?Padahal waktu itu panitia sudah menyuruhnya masuk. Namun Syamsuar memilih untuk menunggu di luar dengan alasan takut mengganggu pidato gubernur.
"Kalau saya masuk takut menganggu, apalagi saya bupati dan beliau gubernur. Makanya saya tidak masuk, karena saya punya etika," paparnya.
Baca: Ternyata Syamsuar Hadir Sebelum Gubri Pidato di Rakorwil PKS
Selain itu, Syamsuar mengatakan setiba di acara Rakorwil PKS ia duduk di luar acara sambil membaca konsep pidato yang akan disampaikan di acara roadshow para bakal calon gubernur Riau. Namun panitia melarang ia duduk di luar.
"Jangan duduk di sini pak. Bapak duduk ?dalam saja. Makanya saya masuk ke dalam ruang VIP. Siapa yang bilang saya ngumpet. Kalau ngumpet menyuruk-nyuruk," bantahnya sambil memperagakan gerakan ngumpet.
Bahkan Syamsuar mengaku, kalau ia sudah menyampaikan kepada panitia tidak bisa menghadiri acara? pembukaan Rakorwil PKS. Karena itu, dia sengaja datang pada sore hari menunggu acara selesai, dengan alasan banyak kegiatan.
"Jadi tidak ada alasan lain saya menghindari gubernur. Karena saya punya etika lah saya tidak masuk saat beliau berpidato. Saya saja kalau sedang pidato, kalau ada staf saya ingin masuk, pasti ia tak berani masuk. Beda dengan acara rapat seperti ini ?(rapat persiapan kedatangan Panglima TNI), karena saya harus menyampaikan sesuatu," ujarnya.
"Kalau kemarin itu yang punya acara PKS, dan pak gubernur diminta untuk membukanya. Pasti pak gubernur fokus, berarti kalau saya masuk tak ada etika. Dan saya bilang sama panitia tidak ikut acara, dan saya akan masuk pada acara roadshow," tambah Syamsuar.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Siak, Politik |