Hardianto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sekretaris DPD Gerindra Riau Hardianto angkat bicara terkait belum putusnya pembahasan pemilihan Wabup Kampar sepeninggal Almarhum Azis Zaenal setahun lalu.
Kepada CAKAPLAH.com Hardianto mengatakan, Gerindra pada dasarnya menginginkan agar posisi Wabup Kampar tersebut segera diisi. Karena kekosongan itu akan berdampak terhadap roda pemerintahan.
"Berbicara partai koalisi, sebenarnya ini kan antreannya untuk Gerindra lagi. Kemarin bupatinya PPP, wakil Golkar. Untuk diketahui, dari 6 partai pengusung Azis-Catur pada Pilkada Kampar 2017 lalu, Gerindra merupakan partai yang memiliki kursi kedua terbanyak setelah Golkar, kami memiliki 5 kursi di periode 2014-2019," kata Hardianto.
Untuk itu, Hardianto berharap agar para partai koalisi diluar Gerindra tidak perlu ngotot dan sebaiknya duduk semeja untuk membicarakannya.
"Kalau semuanya ngotot, tak mungkin lah wakil bupatinya sip-sipan, kan tak mungkin. Karena memang slotnya satu orang. Jadi dudukkanlah baik-baik. Nah kalau Gerindra berbicara ego, seharusnya untuk Gerindra karena dilihat dari proporsionalnya. Tapi terlepas dari Gerindra juga punya ambisi, demi masyarakat Kampar dan demi jalannya struktur pemerintahan, mari duduk semeja. Kalau perlu tentukan kriterianya seperti apa," cakap Hardianto lagi.
"Saya tak maksud menyinggung kawan-kawan dari partai manapun, termasuk Golkar. Saya mohon maaf betul, tapi karena pak Catur Sugeng sudah representasi Golkar tentu partai pengusung yang lain yang belum dapat jatah yang berembuk untuk posisi wakil. Kan nanti ada bergaining politik, sehingga dapat win win solution dan tidak ada pihak yang dirugikan," papar Hardianto lagi.
Disinggung mengenai PPP yang berharap agar posisi Wabup Kampar diberikan ke PPP setelah meninggalnya Azis Zaenal, mantan calon wakil gubernur Riau hanya menjawab dengan diplomatis.
"Kalau ada yang berkata itu harus dia (PPP), tidak ada aturan yang mengatur hal tersebut. Karena kembali kepada kesepakatan, kalau Gerindra mengedepankan ego karena kami 5 kursi, mau apa? Nah untuk itu memang yang terpenting adalah kesepakatan," cakapnya lagi
Ia juga tidak mempersoalkan kalau dari kesepakatan itu nanti bukan kader Gerindra yang dipilih.
"Kami tidak apa apa, asal ini kesepakatan. Politik ini kan win win solution, tak boleh ambisi partai politik mengorbankan masyarakat. Ininya saya mendorong agar duduk bersama dan berembuknya ini segera dilakukan, jangan lah lama-lama bupatinya sendiri," cakapnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Kabupaten Kampar |