Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
|
(CAKAPLAH) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Ketum PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan belum menentukan posisi yang akan diambil partainya terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dia mengaku akan menggelar rapat internal lebih dahulu sebelum menentukan posisi PAN ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, apakah tetap berada di luar atau berubah menjadi partai pendukung.
"Kita konsultasi internal dulu," kata Zulhas kepada wartawan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (11/2).
Lebih jauh, Zulhas menyinggung soal susunan kepengurusan DPP PAN periode 2020-2025. Ia mengatakan akan menyusunnya dalam waktu satu hingga dua pekan.
Zulhas menjamin akan merangkul seluruh kader PAN di kepengurusan mendatang, termasuk pesaingnya di Kongres V PAN Mulfachri Harahap.
"Semuanya kita ajak," ucap dia.
Zulhas terpilih kembali menjadi Ketum PAN. Ia keluar sebagai pemenang setelah memperoleh dari 331 dari 562 suara sah dalam Kongres V PAN.
Zulhas terpilih menjadi Ketum PAN periode 2020-2025 dengan mengalahkan dua sosok caketum lainnya yakni Mulfachri Harahap yang memperoleh 225 suara dan Drajad Wibowo yang memperoleh 6 suara.
Pada Juli 2019, Zulhas sempat menyinggung posisi PAN terhadap pemerintah Jokowi. Ketika itu, Zulhas mengatakan partainya akan mendukung pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) selama lima tahun ke depan. Dukungan ini, kata dia, juga murni tanpa ada syarat. PAN, sebelumnya berada di barisan pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Tahun 2014 silam, PAN juga sempat berbalik arah mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Pada Pilpres 2014, PAN mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang kalah dari Jokowi-JK. Dengan dukungan itu, PAN mendapatkan satu kursi di Kabinet Jokowi-JK.