Syamsuar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pencalonan Gubernur Riau Syamsuar sebagai Ketua DPD I Partai Golkar pada Musyawarah Daerah (Musda) pada 1-2 Maret 2020 mendatang sepertinya tidak akan berjalan mulus.
Selain akan bersaing ketat dengan Arsyadjuliandi Rachman yang kini menjabat sebagai Ketua DPD I, pencalonan Syamsuar bakal terganjal petunjuk pelaksanaan (Juklak) Musda. Dimana calon ketua Partai Golkar harus pernah menjabat sebagai pengurus Golkar Provinsi dan Kabupaten Kota, organisasi didirikan dan mendirikan selama satu periode.
Dikatakan Sekretaris DPD I Golkar Riau, Rizaldy, dalam juklak juga dibunyikan calon ketua Golkar harus aktif sebagai pengurus Golkar terus menerus sekurang-kurangnya 5 tahun, dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.
“Jadi bagi calon yang mau mendaftar disesuaikan dengan juklak yang sudah dikeluarkan,” kata Rizaldy kepada CAKAPLAH.COM, Senin (24/2/2020).
Dengan demikian maka juklak tersebut bakal menjadi batu sandungan bagi Syamsuar merebut jabatan Arsyadjuliandi Rachman tersebut. Hal ini mengingat Syamsuar, meski pernah menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Siak, namun kini ia diyakini telah menyeberang ke Partai Amanat Nasional (PAN) sejak Pilkada Gubernur Riau lalu.
Syamsuar kala ini telah dipasangkan jaket oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Bahkan foto Kartu Tanda Anggota (KTA) PAN Syamsuar juga beredar luas.
Belum Dibuka Pendaftaran
DPD I Golkar Riau sampai saat ini belum membuka calon ketua umum Golkar Riau, untuk Musyawarah Daerah (Musda) 1-2 Maret 2020. Dan jika ada yang menyatakan sudah ada yang mendaftar sebagai calon Ketua, itu merupakan hak pribadi sebagai pengurus Partai Golkar.
Sekretaris DPD I Golkar Riau, Rizaldy, mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil rapat Stering Comitte (SC) pencalonan Ketua DPD I Golkar Riau. Hingga kini, belum ada keputusan yang keluar dari SC terkait pencalonan ketua umum.
“Kalau soal statemen pak Idris Laena itu hak beliau sebagai pengurus Golkar. Tapi sesuai dengan peraturannya nanti SC yang menentukan, sekarang masih dirapatkan terkait pencalonan ketua pada Musda nanti,” jelas Rizady.
“Biasanya pembukaan calon ketua itu nanti di umumkan dua atau tiga hari menjelang Musda. Setelah diumumkan baru nanti pendaftaran calon dibuka silahkan saja mendaftar,” jelasnya lagi.
Disinggung berapa banyak pemilik suara yang berhak memberikan suara kepada calon ketua, Rizaldy menjelaskan ada sebanyak 18 pemilik suara yang berhak mengikuti Musda. Dan semuanya sudah tertuang dalam petunjuk pelaksanaan Musda.
“Ada 18 orang yang punya hak suara, jadi nanti sesuai dengan aturan yang berlaku untuk pemilik suara. Nah untuk pencalonan bisa saja nanti yang mendaftar lebih dari satu atau lebih dari dua orang,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Musda DPD I Golkar Riau, untuk memilih ketua baru mendatang. Ada dua nama yang disebut-sebut adu kuat memperebutkan posisi Ketua DPD Partai Golkar Riau tersebut, yakni Arsyajuliandi Rachman (Andi Rahman) dan Gubernur Riau Syamsuar.
"Ada dua kader yang telah menyatakan maju, pertama Arsyajuliandi Rachman yang saat ini aktif Ketua DPD Partai Golkar Riau. Dan satu lagi Syamsuar yang merupakan mantan Ketua DPD II Golkar Siak," ujar Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera DPP Partai Golkar, Idris Laena, Ahad (23/2).