Jumat, 10 Mei 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

Survei LSI, Desember 2016 Mayoritas Publik DKI Ingin Gubernur Baru
Rabu, 14 Desember 2016 06:49 WIB
Survei LSI, Desember 2016  Mayoritas Publik DKI Ingin Gubernur Baru

Jika sentimen ingin gubernur baru ini tak kunjung turun, Ahok potensial kalah dalam pilkada Jakarta, jika tidak di putaran pertama, atau di putaran kedua. Untuk menang Ahok butuh dukungan mayoritas pemilih Jakarta. Namun mayoritas pemilih Jakarta menjawab: Kami ingin gubernur baru

Demikianlah salah satu temuan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI DENNY JA). Survei dilakukan pada tanggal 1-6 Desember 2016 di Jakarta.

Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of Error survei ini plus minus 4.8%.

Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan indepth interview).

Sudah lima kali LSI melakukan survei pilkada DKI, sejak bulan Maret, Juli, Oktober, November dan Desember 2016. Dalam setiap survei itu, selalu diselipkan pertanyaan yang sama: ibu dan bapak jika pilkada hari ini, apakah ingin gubernur baru atau tetap ingin gubernur lama, atau tak tahu?

Sentimen ingin gubernur baru, meningkat dari waktu ke waktu. Pada November 2016, mereka yang ingin gubernur baru sebesar 52.6 %. Pada Oktober 2016, mereka yang ingin DKI Jakarta punya gubernur baru sebesar 48.6 %. Di bulan Juli dan Maret yang inginkan gubernur baru masih minoritas. Yaitu sebesar 31.5 % (Juli 2016) dan 24.7 % (Maret 2016).

Kini sentimen ingin gubernur baru di bulan Desember 2016 angkanya meningkat menjadi 61.3%, berselisih sekitar 36, 6% dibanding bulan Maret 2016.

Mengapa sentimen ingin gubernur baru meningkat? LSI menemukan 3 alasan.

Rapor merah atas 4 kondisi kehidupan masyarakat DKI Jakarta punya pengaruh. Persepsi publik terhadap empat aspek kehidupan sehari-hari yaitu aspek politik, ekonomi, keamanan, dan penegakan hukum cenderung negatif. Keempat aspek ini dinilai sangat baik/baik hanya dibawah 50 %.

Aspek politik dinilai sangat baik/baik hanya sebesar 45.30 %, aspek ekonomi 45.70 %, aspek keamanan 46.40 %, dan aspek penegakan hukum 45.0 %. Buruknya persepsi publik berbagai aspek kehidupan ini menjadi lahan perlunya perubahan.

Mayoritas publik juga tak nyaman dengan pro kontra kasus Ahok sejak mencuatnya kasus Al-Maidah. Terlepas dari sikap mereka yang pro atau anti Ahok, sebesar 68.5 % publik menyatakan kehidupan mereka terganggu/tak nyaman dengan berbagai pro kontra yang diwujudkan dalam bentuk aksi dukung/tolak mantan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama. Mereka ingin perubahan.

Di samping itu, mayoritas publik (65%) tak bersedia dipimpin oleh gubernur dengan status tersangka. Ahok saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Naiknya status tersangka menjadi pihak yang bersalah memang tergantung proses peradilan.

Namun sudah menjadi memori publik bahwa Ahok saat ini bermasalah dengan isi sensitif penistaan agama. Status Ahok sebagai tersangka menjadi hambatan psikologis publik untuk memilihnya kembali.

Kemanakah pilihan mereka yang ingin gubernur baru? Ini isu berikutnya.

Jika dibreakdown dari mereka yang inginkan gubernur baru (60.3 %), sebesar 47.60 % (dari 60, 3% itu) mendukung Agus-Sylvi, dan 34.80 % (dari 60,3% itu) mendukung Anies-Sandi. Untuk sentimen ingin gubernur baru, jika pilkada hari ini, Agus lebih dipilih dibandingkan Anies.

Saat ini, Desember 2016, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) memperoleh dukungan tertinggi dan sudah mengalahkan pasangan petahana (incumbent) Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) di atas margin of error .

Pasangan Agus-Sylvi memperoleh dukungan 33.6 %, pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan 27.1 %, dan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno (Anies-Sandi) memperoleh dukungan 23.6 %. Mereka yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 15.70 %.

Dukungan pemilih cukup terfragmentasi kepada ketiga kandidat. Memang selisih elektabilitas pun di antara ketiga kandidat belum double digit. Namun demikian, saat ini Agus-Sylvi sudah mengungguli kompetitor terdekatnya yaitu Ahok-Djarot dengan selisih 6.50 %.

Sementara Ahok-Djarot dan Anies Sandi selisih elektabilitasnya dibawah margin of error survei dengan selisihnya hanya 3.50 % (margin of error).

Peluang pilkada dua putaran cukup besar. Khusus pilkada DKI Jakarta, calon pemenang harus memperoleh dukungan minimal 50%+1.

Untuk lolos ke putaran kedua, jika 3 pasangan calon, maka setiap pasangan calon harus melampaui the magic number yaitu 33.3 % (Pembagian 100% : 3). Jika mengacu pada survei terbaru LSI Denny JA Desember 2016 ini, maka baru pasangan Agus-Sylvi yang telah mencapai the magic number tersebut. Karena saat ini dukungan Agus-Sylvi sebesar 33.6%.

Inilah temuan kedua yang penting dalam survei Desember 2016. Jika pilkada hari ini, Agus-Sylvi pasangan pertama yang dipastikan lolos ke putaran kedua. Sementara pasangan Ahok dan pasangan Anies masih berebut tiket untuk putaran kedua.

Jika pertarungan pilkada DKI saat ini adalah semi final, Agus sudah mendapatkan tiket masuk finalnya. Lawan tanding Agus di final menunggu pemenang Ahok versus Anies.

Dukungan ketiga kandidat pun saling mengalahkan di beberapa segmen pemilih. Di segmen agama, pemilih muslim yang merupakan populasi pemilih terbesar, Agus-Sylvi memperoleh dukungan sebesar 36.10 %, disusul Anies-Sandi 25.20 %, dan Ahok-Djarot sebesar 21.70 %. Masih ada 17 % pemilih muslim yang belum menentukan pilihan.

Di pemilih Non Muslim, Ahok-Djarot unggul telak yaitu sebesar 92.90 %. Dukungan terhadap Agus-Sylvi dan Anies-Sandi hanya masing-masig 3.60 %.

Di segmen pendidikan, Agus-Sylvi unggul dari pasangan Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi di segmen pemilih berpendidikan menengah ke rendah (Tamat SLTA ke bawah). Sementara Ahok-Djarot unggul di segmen pemilih yang berpendidikan tinggi (pernah kuliah atau diatasnya).

Di segmen pendapatan, Agus-Sylvi unggul dari pasangan Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi di pemilih berpendapatan rendah (dibawah 3.5 Juta sebulan), sementara pasangan Ahok-Djarot unggul dari pasangan Anies-Sandi maupun Agus-Sylvi di segmen pemilih pendapatan tinggi (pendapatan 3.5 Juta ke atas/bulan).

Di segmen usia, Agus-Sylvi unggul di hampir semua segmen usia terutama di pemilih yang kategori usianya dibawah 50 tahun. Sementara pasangan Ahok-Djarot unggul di segmen usia diatas 50 tahun.

Secara teritori, Agus-Sylvi sementara ini unggul di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Pasangan Ahok-Djarot unggul tipis di Jakarta Selatan. Dan ketiga pasangan calon bersaing ketat di Jakarta Barat.

Jika dibreakdown dukungan ketiga pasangan kandidat di berbagai segmen etnis pemilih, maka pasangan Agus-Sylvi unggul di pemilih beretnis Betawi dan Sunda. Sementara pasangan Ahok-Djarot unggul di pemilih beretnis Jawa dan etnis lainnya.

Mengapa pasangan Agus-Sylvi sementara unggul? Dan mengapa elektabilitas pasangan Ahok-Djarot untuk pertama kalinya cenderung rebound, menaik? Ahok untuk pertama kali dalam survei LSI cenderung rebound elektabilitasnya meskipun tidak di peringkat 1 lagi dalam survei.

LSI menemukan ada 4 (empat) alasan mengapa Agus-Sylvi unggul. Pertama, diantara ketiga calon gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono adalah cagub dengan tingkat kesukaan/penerimaan paling tinggi.

Tingkat kesukaan Agus sebesar 77.10 %. Tingkat kesukaan Anies sebesar 74.30 %. Dan tingkat kesukaan Ahok sebesar 53.70 %. Semakin disukai semakin besar probabity calon dipilih.

Kedua, Agus-Sylvi lebih sukses menarik simpati pemilih mayoritas yaitu menengah-bawah (ekonomi) dengan program pro rakyatnya. Total populasi dengan penghasilan 3,5 juta ke bawah sebesar 65 persen.

Tiga program rakyat Agus-Sylvi yaitu program bantuan 50 Juta/Unit usaha untuk modal bergulir, program bantuan tunai 5 juta/tahun untuk keluarga tak mampu, dan program bantuan 1 Miliar per RW/RT disukai rata-rata diatas 70 % oleh pemilih ekonomi menengah-bawah (pendapatan dibawah 3.5 juta/sebulan).

Ketiga, Agus-Sylvi lebih mewakili spektrum ideologi “tengah”. Survei LSI menunjukan sebesar 45.8 % pemilih DKI Jakarta mengidentifikasi ideologi politik mereka “nasionalis religius”. Hanya 18.2 % menyatakan mereka berideologi nasionalis sekuler, dan 16.5 % berideologi agama.

Dan ketika ditanya dari 3 pasangan calon gubernur, manakah yang mewakili ideologi nasionalis religius, maka Agus harimurti Yudhoyono paling tinggi. Sebesar 32.5 % menilai Agus mewakili ideologi nasionalis religius, 26.1 % menyatakan Anies, dan 24.8 % menyatakan Ahok.

Positioning Agus yang dipersepsikan di “tengah” membantu Agus untuk lebih mudah masuk ke semua segmen.

Keempat, Agus-Sylvi dianggap sebagai pasangan paling minim kontroversi. Yang dimaksud dengan kontroversi disini adalah pasangan calon yang pernyataan, perilaku dan kegiatannya menimbulkan pro dan kontra. Pasangan Ahok-Djarot dinilai paling banyak menimbulkan kontroversi yaitu 52.4 %, Anies-Sandi sebesar 20.3 %, dan Agus-Sylvi sebesar 13.2 %.

Publik Jakarta tak menyukai kandidat yang kontroversial, yang acapkali menyulut hiruk pikuk yang tak produktif.

Mengapa Ahok-Djarot untuk pertama kalinya rebound? Sejak LSI melakukan survei di bulan maret, juli, oktober, november, dukungan untuk Ahok selalu menurun. Namun di bulan Desember 2016 ini, untuk pertama kalinya dukungan Ahok menaik. Tiga penyebab rebound itu.

Ahok berubah sikap. Ahok terlihat lebih low profile dan mulai menghindari bicara yang kesannya arogan, kasar dan kontroversi.

Permintaan maaf Ahok yang berulang-ulang disampaikan mulai diterima sebagian publik. Walau tetap banyak yang anti Ahok, tapi sebagian hati publik sudah memaafkan dan melupakan.

Di sebagian pemilih Ahok dinilai hanyalah korban dari politisasi agama. Ahok dianggap oleh segmen ini dizalimi dan dianiaya.

Meskipun mengalami rebound elektabilitasnya, namun belum cukup untuk membuat Ahok kembali nomor 1 dalam dukungan publik. Hal ini terjadi karena dua alasan

Status Ahok sebagai tersangka cukup fatal. Sebesar 65.0 % tidak bersedia dipimpin oleh gubernur berstatus tersangka.

Masalah penistaan agama melukai mayoritas pemilih muslim. Sebesar 64.7 % menyatakan Ahok bersalah dalam kasus Al Maidah ayat 51

Pilkada DKI Jakarta tinggal 63 hari lagi. Mungkinkah posisi dan dukungan masing-masing pasangan berubah? Undecided voters sudah jauh mengecil menjadi kurang lebih 15 persen saja.

Banyak hal mungkin terjadi, namun dua asumsi ini berlaku.

Jika sentimen ingin gubernur baru tak berkurang dari 60%, Ahok akan tersingkir jika tidak di putaran pertama atau di putaran kedua.

Jika Agus-Sylvi tetap menjaga loyalitas pendukungnya, apalagi jika trend menaiknya stabil, maka Agus Sylvi menjadi peserta pertama yang lolos ke putaran kedua. Ibaratnya, Agus sudah masuk final dan menunggu peserta final lainnya antara Ahok atau Anies.

Pengadilan atas Ahok yang berlangsung melampaui hari pilkada Febuari 2017 akan menentukan apakah Ahok peraih tiket final berikutnya? Atau Ahok justru tersingkir di putaran pertama dan Anies yang meraih tiket final. Drama di pengadilan adalah sesuatu yang menentukan nasib Ahok di mata pemilih Jakarta.(rilis/ck3)

Penulis : Bhimo
Kategori : Nasional
Idulfitri 1445 Riau Petroleum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Lainnya
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Kamis, 09 Mei 2024
Tim Kejagung Sambangi Kejari Pelalawan, Ada Apa?
Kamis, 09 Mei 2024
PHR Melalui PT Elnusa Bayarkan Kompensasi Kepada Warga Kecamatan Bangko Pusako
Kamis, 09 Mei 2024
Kapolres Siak Menggelar Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Al Masih bagi Tahanan Kristen Polres Siak
Kamis, 09 Mei 2024
Fraksi PDIP DPRD Riau Halal Bihalal bersama Masyarakat dan Mahasiswa

Serantau lainnya ...
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Selasa, 07 Mei 2024
Seleksi Ketat Beasiswa Pendidikan di Kota Dumai, 49 Peserta Bersaing dalam Ujian Tertulis dan Wawancara
Selasa, 07 Mei 2024
Wisuda ke-68, Rektor: Unilak Semakin Dipercaya Masyarakat Riau dan Indonesia
Senin, 06 Mei 2024
261 Lulusan Sekolah Pascasarjana Unilak Diyudisium
Senin, 06 Mei 2024
Pengurus ASPIKOM Wilayah Riau Periode 2023-2026 Resmi dilantik

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Mutiara Merdeka Hotel - April 2024
Terpopuler

03

Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Selasa, 30 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Ucapkan Selamat Atas Penabalan Gelar Adat Kepada Kajati Riau
Senin, 29 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Apresiasi Pekanbaru Juara Umum Gelaran MTQ Tingkat Provinsi Riau
Jumat, 26 April 2024
Penerimaan CPNS dan PPPK Pekanbaru Dapat Persetujuan Prinsip dari Kemenpan RB
Senin, 22 April 2024
Kepala BKPSDM Ikut Semarakkan Pawai Taaruf MTQ Riau di Dumai

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www