ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) – Menjalankan ibadah puasa bukan menjadi alasan untuk kita bermalas-malasan dalam beraktivitas, termasuk aktivitas olahraga. Bahkan selama berpuasa di Bulan Ramadhan, kita juga dianjurkan untuk tetap berolahraga. Namun dalam melaksanakan kegiatan fisik tersebut, tentu ada penyesuaian yang harus diperhatikan.
Seperti yang disampaikan oleh dr Wan Novriza Wijaya, dokter umum di Klinik Dang Merdu Bank Riau Kepri, bahwa olahraga sangat dianjurkan selama menjalankan ibadah puasa. Apalagi bagi yang terbiasa berolahraga, menghentikan kegiatan fisik secara total di Bulan Ramadan akan memberikan pengaruh buruk bagi fisik.
“Olahraga di saat puasa diperlukan karena bertujuan untuk mempertahankan physical fitness. Bukan untuk meningkatkan kemampuan, tapi mempertahankan,” kata Riza pada Kamis (9/5/2019).
Dengan tetap berolahraga selama Ramadan, stamina dan kemampuan akan tetap terjaga. Sehingga nanti ketika sudah usai Ramadan, tubuh tidak drop dan harus kembali memulai dari awal untuk membangun kekuatan dan daya tahan tubuh.
“Jika tidak berolahraga strength dan endurance pasti berpengaruh, makanya harus disiati dengan olahraga yang benar,” ujarnya.
Olahraga yang disarankan oleh dr Riza selama Ramadhan adalah olahraga yang intensitasnya tidak berat, diantaranya olahraga cardio seperti berlari dan bersepeda. Hanya saja saat berpuasa, tidak dianjurkan untuk olahraga cardio dengan kecepatan maupun interval yang tinggi. “Porsi latihannya tentu berbeda antara saat puasa dengan tidak puasa,” terangnya.
Selain jenis olahraga, waktu olahraga juga harus diperhatikan. Olahraga dapat dilakukan saat pagi, sore atau malam hari. Masing-masing waktu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk di pagi hari, kondisi fisik masih prima karena energi dan cairan dalam tubuh masih tinggi. Hanya saja jika dipaksakan maka usai berolahraga tubuh akan terasa sangat letih dan haus.
Sementara saat sore hari, biasanya kondisi tubuh sudah letih. Namun usai berolahraga, kita tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan asupan energi kembali karena dekat dengan waktu berbuka.
“Untuk malam hari kondisi tubuh sudah normal karena sudah makan dan minum. Namun perlu diperhatikan waktu istirahat agar tidak merusak kesehatan,” ujar Riza.
“Yang terpenting jangan sampai vakum berolahraga selama Ramadan. Perlu sedikit penyesuaian saja untuk menjaga kondisi dan kekuatan fisik tetap prima selama Ramadhan,” tutup Riza.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Olahraga, Cakap Ramadan |