PEKANBARU (CAKAPLAH) – Sejak akhir tahun 2018 lalu, harga tiket pesawat di Indonesia mengalami kenaikan dan tidak turun-turun. Bahkan harga tersebut kembali naik saat high season seperti saat lebaran. Kondisi ini berpengaruh kepada banyak aspek ekonomi, baik dalam ekonomi skala kecil hingga besar.
Beberapa waktu lalu, salah satu maskapai penerbangan swasta, Lion Air Indonesia juga telah melakukan kebijakan penurunan harga tiket. Namun hingga sepekan ke depan harga tiket dari Pekanbaru-Jakarta masih berkisar Rp 1,3 juta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Riau, Wendy Yolanda Pasaribu, mengatakan bahwa kenaikan harga tiket ini banyak menjadi perhatian. Penurunan harga tiket pesawat juga menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat Indonesia saat ini. Kenaikan harga tiket juga berpengaruh pada perusahaan-perusahan penyedia jasa penjualan tiket pesawat dan perjalanan.
Bagi Astindo sendiri, terang Wendy, menyatakan telah menyerukan kepada maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian harga sesuai dengan kondisi airlines dan masukan masyarakat. Termasuk juga dari sisi bisnis di mana saat ini harga tersebut sudah sangat mahal.
”Kita juga sudah bertemu dengan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dan menganggap harga tiket saat ini mahal dan terlalu tinggi,” sebut Wendy pada Selasa (25/6/2019).
Wendy juga mengatakan bahwa harga tiket tersebut, khususnya dari Lion Air, mengalami sedikit penurunan. Penurunan tersebut sebesar 16 persen dari batas atas harga tiket. “Penurunannya tidak besarnya paling tinggi turun Rp 200 ribuan,” terangnya.