Agus Salahudin
|
(CAKAPLAH) - Presiden terpilih Jokowi melirik aktivis angkatan 98 untuk jadi menteri dalam kabinetnya pada periode 2019-2024. Pernyataan tersebut disampaikan langsung saat Jokowi berpidato di hadapan ratusan aktivis angkatan 98 pada acara halal bihalal di Hotel Sahid, Juni 2019 lalu.
Ada empat nama aktivis 98 yang diusulkan menjadi menteri. Lantas, siapa yang dipilih, dan posisi menteri apa yang bakal diberikan Jokowi?
Beberapa yang layak diusung duduk di kabinet adalah Adian Napitupulu, Sayed Junaidi Rizaldi, Wahab Talaohu, dan Eli Salomo Sinaga. Adian merupakan aktivis 98 yang tergabung dalam Forkot (Forum Kota), sedangkan Wahab Talaohu tergabung dalam Famred.
Sementara Sayed tergabung dalam FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), dan Eli Salomo tergabung dalam Front Kota.
“Empat nama aktivis itu sudah memenuhi kriteria menjadi wakil angkatan 98 untuk duduk menjadi menteri di kabinet Jokowi mendatang. Rekam jejak perjuangan membela rakyat, integritas, kemampuan memimpin dan jaringan kawan-kawan itu sudah teruji. Mereka bisa membantu Jokowi dalam menuntaskan agenda reformasi, terutama dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” ujar Agus Salahudin yang juga aktivis 98 dari Universitas Indonesia.
Agus Salahudin yang akrab disapa Kibon mengungkapkan, Adian cocok menjadi Menteri Agraria dan BPN. Sarjana jebolan UKI (Universitas Kristen Indonesia) tersebut sudah teruji dalam mengadvokasi warga dalam membela hak atas tanah mereka sejak mahasiswa di berbagai wilayah.
“Presiden butuh Menteri Agraria/Kepala BPN yang tidak tersandera kepentingan para perampas tanah rakyat. Figur Adian sangat pas duduk di posisi menteri Agraria jika Jokowi serius ingin mempecepat proses penyelesaian sengketa tanah yang berkeadilan,” ujarnya.
Sementara Sayed Junaidi Alhinduan, menurut Kibon, cocok menjadi menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sayed yang akrab dipanggil Pakcik adalah anggota Wanadri dan aktif dalam membantu penanganan kebakaran hutan di Sumatera.
Lulusan Pasca Sarjana UI (universitas Indonesia) ini merupakan satu-satunya Habib yang diusung angkatan 98 menjadi menteri. Pakcik merupakan 'Jenderal Lapangan' saat aksi unjukrasa pada Mei 98. Selain menjadi anggota DPRD Riau, Pakcik juga berpengalaman mengelola perusahaan jasa pengamanan.
"Pembangunan infrastruktur besar-besaran di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan pulau lainnya, jangan sampai mengabaikan kelestarian lingkungan. Pakcik sebagai putra Riau dan aktivis Wanadri tentu sangat paham bagaimana proses pembangunan bisa selaras dengan kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya
Sementara Elli Salomo yang lama melintang sebagai aktivis pembela buruh, lanjutnya, cocok duduk sebagai Menteri Tenaga Kerja. Sedangkan, Wahab Talouhu aktivis PMII asal Maluku cocok menjadi menteri Pemuda dan Olahraga.
Lantas, apakah Jokowi akan memasukan empat nama tersebut dalam Kabinet mendatang? Jokowi hanya menyebut akan memberikan kursi menteri bagi aktivis angkatan 98. Jokowi tidak menyebut jumlah. Apalagi, Jokowi juga harus menerima masukan nama para menteri dari partai pengusungnya.
"Sebaiknya empat nama aktivis 98 ini bisa duduk dalam kabinet agar bisa menuntaskan agenda reformasi,” tegas Kibon.
Penulis | : | Azumar/rls |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Serba Serbi |