Kebakaran hutan dan lahan/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat Karhutlan mulai tanggal 1 Mei hingga 30 November 2017. Setelah masa berlaku status siaga darurat berakhir pada tanggal 30 April 2017.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan bahwa Pemprov Riau harus memperpanjang status siaga darurat, mengingat pada Mei hingga November sudah kembali masuk musim panas.
"Jadi status siaga darurat Karhutla kita perpanjang, dari informasi BMKG musim hujan puncaknya bulan April ini, dan Mei sudah masuk musim Panas. Untuk itulah gubernur Riau melalui Sekda memperpanjang status siaga darurat Karhutla," kata Edwar Sanger.
Menurutnya, perpanjangan status siaga darurat tersebut merupakan hal yang positif. Itu merupakan langkah prefentif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Kita tetap menargetkan Riau bebas asap seperti tahun lalu. Kita juga menghubungi Sumsel ikut jejak kita memperpanjang status siaga, dan mereka juga menjalaninya. Inilah bentuk sinkronisasi kita dengan pihak lain," ungkap Sanger.
Disinggung mengenai bantuan dari Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sanger mengatakan, bantuan dalam bentuk Heli MI 172 tetap di stanby-kan di Riau.
"BNPB sudah mengirimkan dua Heli MI 172. Ini sebagai langkah kesiapsiagaan kita, seandainya nanti ada kebakaran hutan dan lahan yang tidak bisa dijangkau melalui darat, kita lakukan water bombing," kata Edwar Sanger.
Untuk diketahui, status siaga darurat asap untuk wilayah Riau dimulai pada tanggal 23 Januari hingga 30 April 2017. Dan Riau kembali memperpanjang status siaga darurat asap mulai 1 Mei hingga 30 November 2017.
Penulis | : | CK1 |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |