PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejak Jum'at (17/04/2020) Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun hingga hari ini Selasa (21/04/2020) Pemko Pekanbaru juga belum menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri meminta Pemko Pekanbaru untuk segera menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Corona Virus (Covid-19).

"Kita butuh ini segera direalisasikan, dengan data-data yang sudah terverifikasi dan juga merupakan betul-betul masyarakat yang terdampak Covid-19," cakap Azwendi, Selasa (21/04/2020).

Politikus Demokrat ini menegaskan bahwa seharusnya Pemko Pekanbaru untuk saat ini tidak lagi masih disibukkan dengan pendataan masyarakat yang terdampak.

"Semestinya ini sudah ada progres untuk realisasi, masyarakat juga memang harus diperhatikan dengan kondisi apapun," jelasnya.

Lanjut Wendi, dirinya tidak mempermasalahkan jenis bantuan yang akan diberikan oleh Pemko Pekanbaru untuk masyarakat.

"Artinya kebutuhan masyarakat untuk selama satu bulan dapat terpenuhi," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya PSBB di Kota Pekanbaru sudah berjalan selama lima hari. Tapi, data penerima dan kapan pendistribusian bantuan bagi warga yang terdampak sampai kini belum juga jelas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru M Noer MBS mengaku masih mempersiapkan data valid calon penerima bantuan. Ia belum bisa memastikan kapan bantuan sembako disalurkan kepada warga yang terdampak.

"Ini kan masih dipersiapkan. Kami belum tahu kesiapannya seperti apa, tapi mudah-mudahan nanti sore kami tahu seperti apa gambarannya. Apa yang sudah, apa yang belum dan kapan akan didistribusikan," kata M Noer, Selasa (21/4/2020).

Sebelum PSBB diberlakukan, Pemko menyiapkan bantuan untuk warga dengan kategori masyarakat miskin, masyarakat rawan miskin. Kemudian warga yang terpapar kasus Covid-19. Orang Dalam Pemantauan (ODP), keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan keluarga Pasien Positif covid-19.

M Noer belum bisa memastikan apakah pendataan yang dilakukan oleh setiap kelurahan telah rampung seutuhnya. "Memang data masyarakat miskin dan rawan miskin sudah ada data di Dinsos (Dinas Sosial). Namun, divalidkan kembali. Karena tentu ada penambahan, data tambahan mereka yang terdampak," jelasnya.

M Noer mengatakan, panitia juga sedang mempacking beras yang akan disalurkan. Ada 100 ton beras bantuan dari pemerintah pusat, sementara untuk lauk pauk dipersiapkan oleh Pemko Pekanbaru dari APBD.

Saat pengumuman PSBB, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT mengatakan, untuk lauk pauk ini berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu bagi yang terdaftar di dalam data Program Keluarga Harapan (PKH). Kemudian, mereka yang terdata di dalam PKH itu diberikan beras bantuan pemerintah pusat.

Sedangkan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19, baik secara ekonomi akan mendapat bantuan uang tunai Rp300 ribu. Walikota saat itu menyebut diperkirakan ada sekitar 25 ribu Kepala Keluarga (KK) yang masuk dalam daftar. Bantuan uang tunai itu nantinya berasal dari Pemko dan Pemerintah Provinsi Riau.

M Noer saat ditanya target kapan bantuan itu disalurkan, tidak bisa memastikan. "Makanya kita cek dulu, nanti saya bilang A rupanya tidak," kata dia.