PEKANBARU (CAKAPLAH) - Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Pekanbaru yang akan berlangsung pada tanggal 30-31 Agustus 2020 diprediksi akan seru dan penuh drama.
Bahkan hari ini, Ahad (23/8/2020) sejumlah kader Golkar Pekanbaru melakukan aksi meminta agar Musda DPD II Golkar Pekanbaru diambil alih DPD I provinsi karena beberapa persoalan.
Sejumlah massa ini mengatasnamakan pengurus Kelurahan dan Pengurus Kecamatan Partai Golkar di Pekanbaru. Mereka meminta Musda diundur. Salah satu alasannya adalah massa menilai kepemimpinan Golkar saat ini penuh dengan kepentingan pribadi. Massa menilai, jika ini diteruskan maka akan berpotensi kericuhan.
Ketua Pengurus Kecamatan Tampan Ezil Fahman sebagai koordinator aksi tersebut menyampaikan pihaknya ingin Musda tersebut diambil alih oleh pengurus DPD I Golkar, karena dinilai pelaksanaan Musda yang direncanakan 30 Agustus 2020 tidak sehat.
"Makanya kami perwakilan Pengurus Kecamatan dan Pengurus kelurahan menyampaikan pernyataan sikap agar Musda dialihkan ke provinsi," cakap Ezil Fahman.
Sementara itu, Ketua Panitia SC Musda Golkar Pekanbaru, Roni Amriel mengatakan akan mengundang secara resmi massa tersebut untuk dimintai penjelasan.
"Kita akan undang secara resmi pengurus kelurahan yang demo tersebut, kita akan minta penjelasan," kata Roni Amriel.
Roni mengatakan, aksi tersebut merupakan cara-cara yang tidak tepat dan tidak patuh dengan arahan ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau Syamsuar.
"Ketua DPD I Syamsuar sudah tegaskan kepada seluruh stakeholder di 12 kabupaten kota agar dalam pelaksanaan Musda harus menjaga soliditas dan marwah Partai Golkar," tegas Roni.
Menurut Roni Amriel demo yang dilakukan sejumlah massa ini hanya untuk memecah belah kader. "Kalau saya berpikir untuk kemajuan partai tak perlu gunakan cara-cara seperti ini, karena justru merusak citra dan marwah partai. Ada salurannya untuk menyampaikan hal-hal seperti itu," papar Roni.
Harusnya lanjut Roni Amriel, di masa-masa seperti ini semua kader saling menjaga kondisi bagaimana musda bisa berjalan secara baik sesuai dengan amanah yang partai berikan.
"Jangan gunakan cara-cara politik rendahan untuk merusak citra partai. Ini kompetisi internal, jadi gunakan saluran-saluran yang tepat untuk mengimplementasikan amanah partai. Saya dalam kapasitas menjaga jangan sampai Musda ini penuh dengan keributan, karena tantangan kedepan jauh lebih berat dibanding persoalan sekarang," cakapnya.
Untuk diketahui, ada 4 kader yang bersaing dan mendaftarkan diri untuk menjadi ketua Golkar Pekanbaru. Yakni Sahril, Parisman Ihwan, Ida Yulita, dan Masni Ernawati.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kota Pekanbaru |