PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejak ditinggal Aziz Zainal pada penghujung tahun 2018 lalu, sampai saat ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) provinsi Riau belum memiliki pengganti ketua definitif. Saat ini Bupati Kuansing, Mursini menjabat sebagai pelaksana tugas ketua PPP Riau.
Jelang Muktamar PPP IX pada Desember mendatang dengan agenda utama adalah pemilihan Ketum, otomatis setelahnya akan dilakukan pemilihan ketua provinsi se-Indonesia.
Lantas, siapa yang berpeluang memimpin partai ka'bah di Riau mendatang?
Salah seorang Ketua DPP PPP yang merupakan mantan ketua DPW PPP Riau, Rusli Efendi mengatakan bahwa saat ini banyak kader-kader PPP di Riau yang tepat memimpin PPP ke depan.
Rusli mengatakan bahwa PPP butuh sosok yang benar-benar berjuang untuk partai. Kader berjenjang yang mumpuni dan berpengalaman. Serta memiliki terobosan yang bisa dijual untuk kebesaran partai.
"Banyak Kader kita yang memenuhi syarat. Husaimi Hamidi yang merupakan ketua desk Pilkada, Jon Hendri, Syahrizal, dan banyak lagi kader PPP di Riau yang mumpuni. Itu nanti lah kita lihat perkembangannya," kata Rusli Efendi yang pernah menjabat Ketua DPW PPP Riau itu.
Hal yang terpenting, kata Rusli, siapapun yang ingin menjadi ketua DPP, harus bisa buktikan komitmennya. "Silahkan saja tunjukkan, bangun komunikasi politik. Biarkan saja mereka berkembang," cakapnya lagi.
Banyak tantangan yang menanti calon ketua PPP Riau kedepan, yakni bersaing dengan partai lain. "Golkar masih pemenang, partai Islam ada PKS yang geliatnya luar biasa, ada Gerindra, ada Demokrat," cakapnya.
"Kita butuh orang yang bisa bersaing dengan kepemimpinan di partai-partai lain tersebut. Tidak bisa hanya berpikir sederhana. Kalo kita pimpinan DPW kan pikiran kita bagaimana bisa suara Riau terisi, bagaimana Kabupaten Kota yang menurun bisa dinaikan. Maka strateginya harus kuat. Rekrutmen ditingkatkan, sekarang rekrutmen kita kan kurang, pelatihan kader untuk menciptakan kader berprestasi kita juga kurang. Itu harus jadi pergerakan utama," ujarnya.