PEKANBARU (CAKAPLAH) - Mata Auliya Fajriyati tampak berkaca-kaca saat menceritakan perjuangan dirinya hingga menjadi Juara dalam ajang Putri Hijab Indonesia 2020. Doa orang tua menjadi senjata paling ampuh bagi dirinya untuk tetap berusaha dan memberikan penampilan terbaik baik pada saat karantina hingga malam grand Final Putri Hijab Indonesia 2020 yang digelar 4 Desember 2020 lalu.
CAKAPLAH.COM berkesempatan langsung berbincang-bincang dengan Auliya Fajriyati sekembalinya ia dari Bandung usai mengikuti ajang pemilihan Putri Hijab Indonesia 2020. Kepada CAKAPLAH.COM, anak pertama dari dua bersaudara ini mengatakan, apa yang diraihnya saat ini tak terlepas dari doa kedua orang tuanya yang memberikan dukungan penuh padanya.
"Saya percaya itu merupakan kekuatan doa dari orang tua saya. Bahkan pada saat sebelum malam Grand Final, saat semua peserta sudah berada di ruangan finalis, dan ketika semuanya sibuk belajar untuk tampil, yang saya lakukan justru video call dengan ayah. Mohon doa restu, mohon ridho orang tua. Karena itu yang pertama dan yang paling penting. Tak mungkin saya bisa sampai sejauh ini tanpa ridho orang tua," ujar Auliya Fajriyati.
Ia menceritakan sejak dirinya baru mengikuti seleksi untuk Putri Hijab Riau 2020, dukungan orang tua sangat besar untuk dirinya. Hingga akhirnya terpilih menjadi Putri Hijab Riau 2020 dan akhirnya menjadi juara Putri Hijab Indonesia 2020, peran orang tuanya memang sangat besar.
"Saya rasa orang tua manapun ingin anaknya sukses. Alhamdulillah, kedua orang tua sangat mendukung kegiatan-kegiatan saya asalkan itu positif. Dan berkat dukungan dan doa tersebut, saya akhirnya mampu membanggakan mereka. Mempersembahkan sebuah prestasi yang membuat mereka bangga memiliki anak seperti saya," Cakapnya.
Selain doa dan dukungan orang tua, mahasiswa Magister di Fakultas Kesehatan Masyarakat STIKES Hangtuah Pekanbaru ini mengatakan bahwa dukungan dari seluruh masyarakat Riau tentunya juga menjadi cambuk penyemangat dirinya untuk memberikan yang terbaik.
"Alhamdulillah saya mampu membawa nama baik Riau di kancah Nasional. Apa yang saya raih ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Riau. Ini kemenangan kita bersama," ucapnya.
Setelah terpilih menjadi Putri Hijab Indonesia 2020, kini dirinya mempunyai tanggungjawab besar yang harus diembannya. Segala tingkah laku dan gerak gerik dirinya pasti menjadi perhatian orang. Dari mulai media sosial, kehidupan bersosial di masyarakat, asal daerah bahkan keluarga semua menjadi perhatian. "Untuk itu, saya tentu harus lebih berhati-hati lagi dalam berprilaku," sebutnya.
Kemudian untuk kedepannya lagi setelah terpilih, ada beberapa program kerja yang harus dilakukannya. Namun memang berhubung masa pandemi, kegiatan-kegiatan lebih banyak dilakukan secara virtual. Untuk program-programnya semua sudah disusun.
"Kemarin bahkan setelah terpilih, saya langsung melaksanakan tugas pertama yakni menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf di Bandung. Tema seminarnya kemarin itu soal bagaimana menghadapi pandemi," sebutnya.
Sementara itu, Ayah Auliya Fajriyati yakni Sudirman menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya untuk putri dan keluarganya.
"Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan untuk putri kami. Semua terjadi karena pertolongan Allah SWT. Terimakasih, kami mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Riau. Kami yakin di luar sana banyak yang menyelipkan doa untuk putri kami, meski kami tidak mengenalnya. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terimakasih sebanyak-banyaknya," ujar mantan Wakil Rektor III UIN Suska Riau ini.
Sudirman juga berharap agar anak-anak Riau untuk selalu disiplin. Jika sudah mempunyai pilihan atas sesuatu, perjuangkanlah. "Karena kita tidak tahu, meski kita tidak menonjol di bidang akademisi, tapi bisa jadi kita dikenal masyarakat bukan dari jalur itu. Mungkin ada jalan lain yang itu bukan jalur akademisi. Saya menyebutnya itu adalah potensi yang tidak terbaca, untuk itu harus digali dengan kreasi dan usaha sendiri," Cakapnya.
Harapan kedua adalah anak-anak di Riau untuk selalu kreatif. Pandemi ini memang ujian luar biasa dalam berbagai aspek. Bagi yang daya juangnya rendah, itu akan terlihat. Namun bagi yang pantang menyerah, maka akan menjadi insan yang kreatif, inovatif, produktif dan juga sportif. Intinya jangan menjadikan menjadikan pandemi sebagai penghalang untuk berkreativitas.
"Prestasi yang dicapai oleh anak kami ini bukan prestasi individu ataupun prestasi keluarga kami semata. Namun ini kami persembahkan untuk bumi melayu secara keseluruhan. Ini adalah kebanggaan bagi kita semua," tutupnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |